Advertisement
Indonesia Batalkan Ibadah Haji 2021, Negara Lain Masih Menunggu

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia menjadi negara pertama yang memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji 2021 lantaran masih bergulirnya pandemi Covid-19 dan penyebaran varian baru di berbagai belahan dunia.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas baru saja membatalkan pemberangkatan haji bagi warga negara Indonesia pada tahun ini dengan pertimbangan kesehatan. “Karena masih pandemi dan demi keselamatan jemaah, pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jemaah haji Indonesia,” kata Menag Yaqut dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (3/6/2021).
Advertisement
Berdasarkan paparan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada November 2019, jumlah jemaah haji Indonesia menjadi yang terbesar dengan jumlah 221.000 orang pada 2019, diikuti dengan Pakistan (179.210), India (170.000), Bangladesh (127.198), dan Mesir (108.000).
Baca juga: KAI Rugi Rp303,4 Miliar & Trending di Twitter
Sementara itu, sejumlah negara masih bimbang membuat keputusan. Pakistan sebagai negara dengan jemaah haji terbesar kedua setelah Indonesia juga mengaku belum mendapatkan informasi mengenai jumlah kuota.
The News International yang berbasis di Karachi melaporkan bahwa Menteri Agama dan Kerukunan Umat Beragama Pakistan Noor-ul-Haq Qadri mengatakan masih menunggu kepastian dari Arab Saudi.
Berdasarkan percakapannya dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi, Kerajaan telah mengkonfirmasi bahwa penetapan kebijakan haji 2021 belum selesai.
“Otoritas Saudi juga menginformasikan bahwa berita tentang jumlah jemaah [yang beredar] merupakan rekomendasi belaka dari Kementerian Kesehatan Saudi,” seperti dikutip dari The News International pada 24 Mei lalu.
Baca juga: Polres Bantul Akan Periksa Provokator Pemakaman Jenazah Positif Covid Tanpa Prokes di Trimurti
Sementara itu, Dhaka Tribune melaporkan bahwa Menteri Agama Tambahan Sekretaris (Haji) Bangladesh A Hamid Zamadder mengatakan telah memperoleh informasi bahwa Saudi memberikan kuota haji sebanyak 45.000 jemaah yang telah divaksin dari berbagai negara dan 15.000 dari dalam Saudi.
“Kami belum mengetahui berapa kuota untuk Bangladesh, tetapi upaya diplomasi terus berjalan untuk memastikan kita dapat mengirim jemaah sebanyak mungkin,” ungkapnya.
Adapun India memperkirakan kurang dari 5.000 jemaah yang bisa diberangkatkan untuk menunaikan haji pada tahun ini.
“Jika kita menghitung kuota India berdasarkan populasi, maka akan ada sekitar 4.500 jemaah. Kalau tidak, di waktu normal, 2 lakh [200.000] biasa pergi haji dari India,” kata Deputi CEO Komite Haji India Fazal Siddiqui seperti dikutip dari Times of India.
Kendati demikian, India masih termasuk dalam daftar negara yang dilarang masuk ke Saudi.
Pada masa normal, total jumlah jemaah yang menunaikan ibadah haji di Mekkah setiap tahunnya mencapai 2,5 juta. Sejak pandemi Covid-19, untuk pertama kalinya jemaah dibatasi hanya 1.000 orang pada 2020.
Hanya penduduk Saudi yang boleh mendaftar haji, mengikuti penutupan penerbangan internasional. Pelaksanaan ibadah haji pada tahun lalu boleh dibilang sukses mengingat tidak terjadi penyebaran virus corona selama periode haji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Pemkot Jogja Siapkan Pembatasan Bus Besar dan Uji Coba Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor Tahun Ini
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement