Advertisement
Jelang PTM, Menag Ingatkan Soal Prioritas Keselamatan Guru dan Siswa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan agar rencana pembelajaran tatap muka secara terbatas tetap memprioritaskan keselamatan baik itu bagi guru maupun peserta didik.
"Mari kita dukung, laksanakan, dan patuhi poin-poin kebijakan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi. Sebagaimana sudah diatur dalam panduan ini dengan menempatkan aspek kesehatan, keselamatan, dan keamanan siswa sebagai aspek prioritas yang perlu diperhatikan dan dijunjung tinggi," ujar Yaqut di Jakarta, Rabu.
Advertisement
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) pada masa pandemi COVID-19.
PTM terbatas berbeda dengan pembelajaran tatap muka biasa. Sekolah harus memastikan jarak antarpeserta didik. Minimal jaga jarak 1,5 meter dan maksimal 18 peserta didik per kelas, yang biasanya 36. Kapasitas murid hanya diperbolehkan separuh dari kondisi normal, serta sejumlah ketentuan lainnya.
Yaqut mengapresiasi pihak-pihak yang telah merampungkan panduan penyelenggaraan pendidikan tersebut. Dorongan PTM terbatas merupakan upaya untuk meminimalisir kendala akibat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang kerap ditemui.
"Saya yakin panduan ini sudah ditunggu-tunggu tidak hanya oleh para guru dan siswa tetapi juga orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya," katanya.
Ia mengaku pembelajaran tatap muka masih menjadi opsi yang paling efektif. Pasalnya, tidak semua guru dan peserta didik memiliki akses yang sama terutama dalam hal kesiapan infrastruktur.
"Termasuk kesiapan silabus, kurikulum darurat dan juga budaya serta literasi digital guru dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini," katanya.
Kendati demikian, digitalisasi dalam dunia pendidikan adalah suatu keharusan dalam menyongsong era digital agar tidak tertinggal. Maka diperlukan peta jalan pengembangan digitalisasi pendidikan yang sistematik dan terukur.
"Terlepas dari persoalan pandemi, saya kira transformasi digital dalam pembelajaran sebuah keniscayaan baik masih ada pandemi maupun tidak. Saya berharap permasalahan tadi harus menjadi titik tolak dalam membuat peta jalan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement