Advertisement
Nusron: Vaksin Sinovac Belum Peroleh Sertifikasi WHO Jadi Penyebab Indonesia Belum Dapat Kuota Haji

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Anggota DPR RI Nusron Wahid dari Fraksi Partai Golkar meminta pemerintah dan Bio Farma untuk mengoptimalkan diplomasi dan usaha guna memastikan Vaksin Sinovac segera memperoleh sertifikasi dari WHO.
Nusron dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa, menyebutkan, kepastian itu berkaitan dengan nasib calon jamaah haji asal Indonesia yang mayoritas mendapatkan vaksin Sinovac.
Advertisement
Sementara di sisi lain, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sudah mengumumkan bahwa musim haji tahun ini dibuka dengan kuota terbatas.
"Beberapa negara sudah diberitahu alokasi kuotanya. Namun sampai saat ini, Indonesia belum dapat alokasi kuota yang disebabkan karena vaksin Sinovac yang dipakai Indonesia belum dapat sertifikasi dari WHO," kata Nusron Wahid dalam RDP dengan Dirut PT Bio Farma Holding Honesti Basyir, di komplek parlemen, Jakarta.
Menurut mantan Ketua Umum GP Ansor ini, sungguh ironis kalau sampai umat Islam di luar Indonesia bisa berangkat haji, sedangkan Muslim Indonesia tidak bisa berangkat karena pilihan vaksin yang dibeli pemerintah tidak diakui atau belum mendapatkan sertifikasi dari WHO.
"Ini akan jadi masalah serius, sebab yang memilih vaksin bukan umat Islam Indonesia, tapi pemerintah dan Bio Farma. Akan jadi ironis dan tragis kalau sudah mahal-mahal dibeli dengan dana negara, ternyata tidak memudahkan umat Islam untuk bisa naik haji," papar tokoh NU ini.
Oleh karena itu, Nusron meminta pemerintah dan Bio Farma segera mengusahakan agar vaksin Sinovac segera mendapat sertifikasi dari WHO.
"Kalau tidak segera mendapatkan sertifikasi WHO dan kemudian imbasnya Indonesia tidak mendapatkan kuota haji maka akan menjadi tsunami opini dan diskriminasi," ujarnya.
Sebaliknya, kalau sertifikasi WHO segera keluar, maka bisa dijadikan sebagai alat atau sarana diplomasi agar sebagian umat Islam masih bisa naik haji seperti negara-negara lain.
Sementara itu Dirut PT Bio Farma Holding, Honesti Basyir memperkirakan dalam satu atau dua pekan ke depan diharapkan vaksin Sinovac sudah mendapatkan sertifikasi dari WHO.
"Kita sudah berusaha maksimal dan akan kita push agar vaksin Sinovac bisa diterima di Pemerintah Arah Saudi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Modus Korupsi di BPR Bank Jepara Artha, Bermula dari Kredit Macet
- Ledakan di Gaza Selatan, 4 Tentara Israel Dilaporkan Tewas
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
Advertisement

Kemantren Pakualaman Berhasil Turunkan Volume Sampah Berkat Mas Jos
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspada Cuaca Ekstrem
- 20 Ribu Koperasi Merah Putih Akan Peroleh Modal, Rp3 Miliar
- DPR RI Klaim Kelangaan BBM Shell BP Hanya di Jabodetabek
- DPR RI Setujui Revisi RAPBN 2026, Belanja Negara Rp3.842,7 Trilun
- PDIP Hormati Keputusan Prabowo Ganti Kepala LKPP
Advertisement
Advertisement