Advertisement
Di Amrik Bisa Lepas Masker jika Sudah Dua Kali Vaksinasi. Bagaimana di Indonesia?
![Di Amrik Bisa Lepas Masker jika Sudah Dua Kali Vaksinasi. Bagaimana di Indonesia?](https://img.harianjogja.com/posts/2021/05/14/1071679/orang-as-pake-masker.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Center for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan bahwa orang Amerika Serikat (AS) yang telah divaksinasi penuh tidak lagi perlu memakai masker, saat di luar ruangan seperti hiking, bersepeda atau jogging, kecuali di tempat ramai.
Lalu, muncul pertanyaan di tengah masyarakat yaitu apakah hal tersebut bisa diterapkan juga di Indonesia.
Advertisement
Menjawab pertanyaan tersebut, dokter Adam Prabata menyampaikan bahwa ada beberapa perbedaan kondisi penanganan pandemi khususnya vaksinasi Covid-19 antara Indonesia dan Amerika Serikat.
“Vaksin yang digunakan berbeda! Vaksin yang digunakan di Amerika Serikat: Pfizer, Moderna, JnJ. Vaksin yang digunakan di Indonesia: Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm. Perlu diingat kalau perbedaan jenis dan lokasi pemberian vaksin bisa memunculkan perbedaan efektivitas juga,” cuitnya melalui akun Instagram resmi miliknya @adamprabata, Jumat (14/5/2021).
Lebih lanjut, kandidat PhD Medical Science di Kobe University, Jepang tersebut mengatakan, bahwa data efektivitas vaksin untuk mencegah infeksi Covid-19 di AS sudah ada dan menunjukkan hasil yang sangat bagus.
Sementara itu, katanya, data serupa di Indonesia belum ada hingga saat ini atau baru sebatas pencegahan seseorang tertular dengan gejala berat, mendapatkan rawat inap, dan kematian.
Perbedaan lainnya adalah terkait cakupan vaksinasi yang mencapai 46,6 persen dari total populasi di AS, sedangkan Indonesia baru sekitar 3 persen dari total populasi.
“Yakin mau disamain kebijakan untuk pelonggaran protokol kesehatannya?” cuitnya kemudian.
Adam menyimpulkan, bahwa kebijakan lepas masker di AS belum tentu akan efektif, bila diterapkan di Indonesia, karena jenis vaksin yang berbeda, data efektivitas vaksin di Indonesia untuk mencegah infeksi Covid-19 belum ada, dan cakupan vaksinasi yang berbeda pula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
Advertisement
Advertisement