Advertisement

Sebelum Naik Haji, Muslim India Harus Sudah Divaksinasi

Yudi Supriyanto
Minggu, 18 April 2021 - 03:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Sebelum Naik Haji, Muslim India Harus Sudah Divaksinasi Petugas memindahkan botol-botol berisi vaksin Covid-19 AstraZeneca Covishield melalui mesin pemeriksaan di sebuah laboratorium di Institut Serum India di Pune, India, Senin (30/11/2020)./Antara - Reuters/Francis Mascarenhas

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Komite Haji India menyatakan masyarakat India yang ingin beribadah haji harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

Melansir Bisnis.com--jaringan Harianjogja.com dari Times of India, CEO Komite Haji India Maqsood Ahmed Khan mengumumkan kebijakan tersebut mengikuti arahan terbaru dari konsulat jenderal India di Jeddah dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Advertisement

"Jika jemaah haji India menunaikan haji 2021, penerbangan keluar akan dimulai dari pertengahan Juni," katanya, Sabtu (17/4/2021).

Dia menambahkan individu yang sudah mengajukan untuk melakukan ibadah haji pada tahun ini untuk melakukan vaksinasi dosis pertama mandiri sehingga bisa melakukan vaksinasi dosis kedua sebelum keberangkatan.

Terkait hal itu, Maqsood menambahkan hingga saat ini belum ada komunikasi resmi mengenai status haji dari otoritas Arab Saudi, dan seluruh proses akan menunggu persetujuan mereka.

Baca juga: Terus Tumbuh, Volume Kubah Lava Tengah Merapi Capai 1,6 Juta Meter Kubik

Tahun lalu juga terdapat pembatasan untuk orang yang berasal dari India yang akan menjalankan ibadah haji karena saat itu adalah saat puncak pandemi Covid-19 yang mengalami lonjakan kasus pada akhir Juli.

Sedangkan pada tahun ini, negara itu kembali menyaksikan gelombang Covid-19 kedua yang jauh lebih mematikan.

India melaporkan rekor lonjakan harian kasus Covid-19, yakni 217.353 orang selama 24 jam terakhir, menurut data Kementerian Kesehatan pada Jumat (16/4/2021). Angka itu merupakan rekor lonjakan harian kedelapan dalam sembilan hari belakangan.

Total kasus Covid-19 di negara itu mencapai 14,3 juta kasus, tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS), yang mencatat lebih dari 31 juta kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Akhirnya DPUP-ESDM DIY Mulai Sosialisasi Normalisasi Tanjakan Clongop Pekan Depan

Gunungkidul
| Jum'at, 19 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement