Advertisement

Efek Kangen-kangenan dengan Murid, Guru Banyak Langgar Prokes

Newswire
Kamis, 08 April 2021 - 13:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Efek Kangen-kangenan dengan Murid, Guru Banyak Langgar Prokes Ilustrasi. - Antarafoto

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Sejak Januari 2021, Pemerintah Pusat sudah memberikan kewenangan penuh kepada daerah untuk membuka sekolah dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Namun dalam pelaksanaannya, masih ditemui banyak pelanggaran.

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) melaporkan masih banyak guru-guru yang tidak disiplin prokes 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan saat berada di lingkungan sekolah.

Advertisement

"Walaupun memakai masker, tidak sesuai prokes, karena hanya dipakai di dagu saja. Kemudian masih terjadi pelanggaran tidak menjaga jarak. Menurut gurunya karena faktor anak-anak kangen-kangenan, akhirnya lupa," kata Kabid Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri, Kamis (8/4/2021).

Baca juga: Server Bermasalah, Belasan Siswa Harus Ikuti Ujian Susulan

Hal ini ditemukan P2G dalam pemantauan di 16 provinsi; Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, NTT, Papua, dan Papua Barat, sejak Januari 2021.

Selain itu, siswa dan guru yang masih nongkrong usai pulang sekolah tanpa prokes, lalu menggunakan masih kendaraan umum untuk berangkat dan pergi sekolah.

"Seperti di Kab. Bogor dan Kota Bekasi. Tidak adanya kepatuhan terhadap prokes, di dalam kendaraan umum tidak ada pengaturan jaga jarak. Tentu ini berbahaya bagi kesehatan guru dan siswa," ungkap Iman.

Kemudian, vaksinasi guru juga belum merata, beberapa daerah melaporkan kepada P2G bahwa ada sekolah yang belum tuntas divaksin dua dosis tapi sudah dibuka.

Baca juga: Pendukung Jokowi Turut Kesal Presiden Hadiri Pernikahan Atta-Aurel

"Akhirnya Guru dan Tendik yang belum divaksinasi merasa resah, sekolah sudah mulai uji coba tatap muka, namun mereka belum kunjung divaksinasi," sambungnya.

Iman menyebut pengawasan terhadap setiap pelanggaran juga masih kurang tegas, baik dari pihak sekolah maupun dari jajaran pemerintah daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 1 Juli 2025: Imbauan Sultan, SPMB Jogja, Ganti Rugi Tol Jogja hingga Pajak Belanja Online

Jogja
| Selasa, 01 Juli 2025, 07:07 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement