Advertisement
Vaksin Gotong Royong, Pemerintah Berencana Pilih Sinopharm atau Sputnik

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Importasi vaksin untuk Program Vaksinasi Gotong Royong belum mengalami progres yang signifikan. Saat ini, pemerintah masih menimbang-nimbang jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong.
Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan persiapan pemerintah masih dalam tahap pemilihan vaksin yang akan digunakan nantinya. Seiring dengan upaya pengadaan yang masih dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero) dengan sejumlah produsen.
Advertisement
"Dalam persiapannya, saat ini kami masih dalam proses pemilihan vaksin. Mencari vaksin, yang mana nantinya akan dipakai. Ada beberapa yang sudah diusulkan, yakni Sinopharm atau Sputnik," ujar Arya ketika dihubungi Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com, Kamis (25/3/2021).
Namun demikian, lanjutnya, Kementerian BUMN saat ini masih menunggu beberapa hal lain, di antaranya ketentuan mengenai perizinan penggunaan vaksin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Selain itu, Kementerian BUMN masih menunggu kepastian mengenai harga dari vaksin yang akan diimpor. Sejauh ini, belum ada acuan yang jelas mengenai harga yang harus ditetapkan untuk vaksin program Vaksinasi Gotong Royong.
"Semua harus ada tetap ada acuan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) soal harga," kata Arya.
Perlu diketahui, Indonesia telah meminta komitmen dari perusahaan-perusahaan produsen vaksin Covid-19 untuk program Vaksinasi Gotong Royong. Berdasarkan permintaan komitmen tersebut, proses pengadaan diprediksi rampung paling lambat pada akhir kuartal II/2021.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir belum lama ini mengatakan dalam komitmen tersebut kedua perusahaan, yakni Sinopharm dan Moderna, masing-masing diminta dapat mengirimkan belasan juta dosis vaksin ke Indonesia.
Bio Farma, ujarnya, sudah meminta komitmen dari Sinopharm sebanyak 12 juta dosis mulai dari akhir Maret 2021 sampai dengan akhir kuartal II/2021, dengan total sebanyak 15 juta dosis.
Dia menambahkan, terdapat opsi penambahan sebanyak 15 juta dosis vaksin dari Sinopharm. Bio Farma juga menunjuk anak usahanya, PT Kimia Farma Tbk., untuk proses registrasi program Vaksinasi Gotong Royong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
- 80 Persen Lebih Warga Gaza Mengungsi Sejak Serangan Israel 7 Oktober
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
Advertisement

Alat Peraga Kampanye Membahayakan Keselamatan Bakal Ditindak Tegas Bawaslu Sleman
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Pemerasan Syahrul Yasin Limpo, Aktivis: Jika Firli Ditahan Jadi Kado Hari Anti Korupsi
- Pernyataan Ade Armando soal Polisik Dinasti Ditangani Serius oleh PSI
- Kasus Covid-19 dan Flu di Amerika Serikat Melonjak, Pasien Terbanyak Anak-Anak
- Butet Tetap Mengaku Diiintimidasi saat Pentas Teater TIM Meski Polisi Membantah
- Ada Penumpang Bercanda soal Ancaman Bom, Pelita Air Surabaya-Jakarta Telat Terbang
- Ditjen Imigrasi dan Bank Mandiri Kerja Sama Mudahkan Pemohon Golden Visa
- Antisipasi El Nino & Tekan Impor, Mentan Targetkan Jabar Produksi Gabat 11 Juta Ton
Advertisement
Advertisement