Advertisement
Covid-19 Membuat Ketimpangan di Indonesia Makin Lebar
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019). - Antara/Aprillio Akbar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rasio gini pada September 2020 meningkat dari 0,380 menjadi 0,385. Peningkatan ini terjadi seiring dengan angka kemiskinan yang juga meningkat dari 9,22 persen menjadi 10,19 persen sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
“Peningkatan ini [gini ratio] terjadi baik di kota maupun di desa,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi persnya, Senin (15/2/2021).
Advertisement
Suhariyanto menjelaskan rasio gini berada pada rentang 0-1. Jika mendekati 1 atau semakin meningkat, maka artinya ketimpangan semakin tinggi.
Dengan mengacu pada data September 2019, maka penduduk miskin naik sebesar 2,76 juta. Peningkatan yang lebih tinggi terjadi di perkotaan dibandingkan di pedesaan.
Meski terjadi peningkatan, Suhariyanto mengatakan kenaikan angka kemiskinan di Indonesia ini tidak setinggi prediksi sebelumnya karena adanya program perlindungan sosial pemerintah yang digulirkan selama masa pandemi Covid-19.
“Bansos [bantuan sosial] sangat membantu untuk lapisan bawah, apalagi pemerintah memperluas bantuannya tidak hanya pada 40 persen [masyarakat lapisan bawah,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Keluhan Wisatawan Disikapi, Dispar Gunungkidul Siapkan Solusi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sekolah Negeri di Jogja Wajib Terima ABK, Ini Penegasan Pemkot
- OpenAI Klaim GPT-Image-1.5 Saingi AI Gambar Google
- Sidang Perdana Cerai Atalia Praratya-Ridwan Kamil Digelar Hari Ini
- The Best FIFA Men's 11 2025: PSG Unggul, Yamal Bersinar
- Trump Tambah 20 Negara dalam Daftar Travel Ban AS
- Ari Lasso Ungkap Alasan Putus dengan Dearly Djoshua
- SMARTFREN Fun Run Sleman Dorong Gaya Hidup Sehat
Advertisement
Advertisement




