Advertisement

Pengguna KA Wajib Tes GeNose Buatan UGM, Menhub Ungkap Alasannya

Anitana Widya Puspa
Senin, 25 Januari 2021 - 18:17 WIB
Bhekti Suryani
Pengguna KA Wajib Tes GeNose Buatan UGM, Menhub Ungkap Alasannya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kanan) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kanan), Kepala Produksi Konsorsium GeNose C19 Eko Fajar Prasetyo (kanan) dan Dirut PT KAI Didiek Hartantyo (kedua kiri) usai mencoba GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1/2021). - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan akan menerapkan secara wajib (mandatori) penggunaan GeNose di moda kereta api pada 5 Februari 2021.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan GeNose adalah alat pendeteksi Covid-19 buatan Indonesia, yang diinisiasi oleh tim peneliti dari UGM. Saat ini alat tersebut sudah mendapatkan persetujuan edar dari Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19.

Advertisement

“Pada moda kereta api akan diterapkan secara wajib (mandatory) pada tanggal 5 Februari 2021. Sedangkan angkutan bus tidak wajib, tapi akan dilakukan pengecekan secara random menggunakan GeNose mulai 5 Februari 2021, yang akan dimulai dari Pulau Jawa terlebih dahulu,”ujarnya melalui siaran pers dikutip, Senin (25/1/2021).

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan alasan mengapa moda transportasi kereta api dan bus menjadi yang pertama untuk diterapkan pengecekan Covid-19 menggunakan GeNose. Hal itu, sebutnya, karena harga tiket pada rute tertentu lebih murah daripada pengecekan tes Covid-19 melalui Rapid Antigen atau PCR Test.

Budi menyampaikan sudah memesan 200 unit untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera.

“Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung Rp100.000, kalau mesti antigen 100 ribu lagi itu kan mahal, apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp40.000 -Rp50.000. Tapi dengan GeNose ini harganya hanya Rp20.000 (sekali cek). Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp15.000, jadi lebih terjangkau,” ujarnya.

Selain itu, Menhub mengatakan sudah meminta Dirjen Perhubungan Darat untuk berkoordinasi dengan para Kadishub di seluruh Indonesia, jika nanti saatnya dilakukan pengecekan secara acak (random) dan seseorang dinyatakan positif maka yang bersangkutan tidak dibolehkan untuk berangkat.

Menhub mengimbau kepada masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi bus agar tidak memaksakan diri untuk berangkat jika merasa tidak enak badan atau sakit, karena di terminal-terminal bus dilakukan pengecekan secara acak.

Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa terminal pertama yang akan menggunakan GeNose adalah Terminal Pulo Gebang.

Merujuk SE Satgas Penanganan Covid-19, dia masih sepakat untuk masyarakat yang bepergian dengan bus itu sifatnya hanya random sampling. Untuk di Jakarta yang pertama kali dilaksanakan adalah di terminal Pulogebang, dan secara bertahap Kemenhub sudah memesan sebanyak 100 alat GeNose yang akan segera distribusikan ke daerah-daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LKPJ Gubernur DIY 2023, DPRD Beri Catatan soal Penurunan Kemiskinan Belum Capai Target

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement