Advertisement
Ada Potensi Gempa Susulan yang Lebih Besar di Sulbar, Warga Diinstruksikan Mengungsi
Advertisement
Harianjogja.com, MAKASSAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) meminta seluruh warga Majene dan Mamuju untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pasalnya, kedua daerah tersebut masih sangat rentan terjadi gempa susulan yang bahkan lebih besar dari sebelumnya. Apalagi diketahui, telah terjadi dua kali gempa besar yang menimbulkan longsor dan bangunan runtuh.
Advertisement
BACA JUGA: Ini Alasan Mengapa Sleman & Jogja Lebih Dulu Memulai Vaksinasi Covid-19
Gempa pertama terjadi pada Kamis siang (14/1/2021) di Majene dengan kedalaman 10 KM darat dengan guncangan 5,9 magnitude. Kemudian pada hari ini, Jumat (15/1/2021), gempa susulan di 6 KM Timur Laut Majene dengan magnitude 6,2.
"Oleh sebab itu kami mengimbau atas nama pemerintah kepada masyarakat agar siap siaga. Untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadinya gempa susulan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Darno Majid dalam pernyataan resminya.
Pihaknya pun telah menyediakan sejumlah lokasi pengungsian yang strategis. Seperti di Mamuju, ia meminta para warga agar lebih baik mengungsi di Stadion Manakarra.
Darno juga meminta agar masyarakat tidak mengungsi di atas gunung. Pasalnya, jika terjadi gempa susulan sangat rentan terjadi longsor seperti di Majene.
"Sebab itu kesepakatan kita dengan Kapolda dan Danrem bahwa titik pengungsian di Mamuju di tempatkan di Stadion. Di situ aman dan tidak akan ada potensi lain yang dapat menggangu dari pada kenyamanan pengungsi itu sendiri," paparnya.
Diketahui, gempa yang terjadi di Majene dan Mamuju, Sulbar telah memakan 27 korban meninggal, 18 orang di Mamuju, dan 9 orang di Majene.
"Semua korban yang meninggal di dua daerah ini karena tertimbun reruntuhan. Informasi ini dinamis. Masih akan berkembang terus," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
Advertisement
Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Video Viral Kejadian Unik, Truk Melaju Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung Semarang
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Bareskrim Gandeng Polisi Thailand Buru dan Bawa Pulang Buron Narkoba Fredy Pratama
- Letusan Gunung Ruang Berisiko Tsunami, Begini Kronologi Erupsinya
- Jokowi Siapkan Rancangan Kerja untuk Prabowo, Begini Detailnya
- MK Sudah Terima 33 Pengajuan Sahabat Pengadilan Kasus Sengketa Pilpres 2024, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement