Advertisement

Pemerintah Siapkan Lima Sumber Lain jika Vaksin Covid-19 Terpilih Gagal Uji Klinis

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 30 Desember 2020 - 07:37 WIB
Nugroho Nurcahyo
Pemerintah Siapkan Lima Sumber Lain jika Vaksin Covid-19 Terpilih Gagal Uji Klinis Kandidat vaksin Covid/19 Sinopharm

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah sudah menyiapkan opsi jika ada vaksin Covid-19 yang sudah didatangkan gagal uji klinis atau terlambat didistribusikan.

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtualnya, Selasa (29/12/2020) mengatakan opsi itu berupa pemesanan vaksin dari lima sumber berbeda, dan dengan opsi tambahan dari masing-masing produsen.

Advertisement

Dia memaparkan dalam kontrak dengan Sinovac, pemerintah sudah memesan 125 juta dosis vaksin, dengan opsi menambah. Namun Budi tidak menyebutkan jumlahnya.

Adapun untuk Novavax jumlah yang dipesan sebanyak 130 juta dimana ada porsi opsi juga. Sedangkan vaksin Astrazeneca dengan rencana kontrak 100 juta dimana 50 juta merupakan kontrak firm dan 50 juta opsi. Kontrak yang sama juga diberlakukan dengan vaksin Pfizer sebesar 100 juta dengan sebanyak 50 juta kontrak firm dan sisa 50 juta dosis opsi.

"Kami sudah mengamankan total 660 juta vaksin dimana 330 juta dosis merupakan firm dan opsi 330 juta. Jadi ada cadangan cukup jika gagal uji klinis atau tertunda," ujarnya.

Opsi itu juga disiapkan jika distribusi vaksin gratis dari GAVI yang bagian dari program WHO sebanyak 16 juta dosis atau 100 juta dosis terlambat datang.

“Itu sebabnya kenapa kami perlu membuat kontrak dengan opsi dari beberapa suplier vaksin yang ada tadi supaya kalau ada kepastian dari pengadaan vaksin yang sifatnya gratis, kita tidak usah ambil dari mereka [antara 4 perusahaan]. Tetapi kalau misalnya vaksin dari GAVI ini belum bisa terdeliver sesuai dengan jadwal yang kita inginkan, kita sudah mengamankan suplai dari perusahaan-perusahaan tersebut secara bilateral,” jelasnya.

Adapun dalam paparan Budi, pemerintah Indonesia sudah memesan 54 juta dosis vaksin COVAX/GAVI yang sedianya terdistribusi pada kuartal II/2021-kuartal I/2022. Permintaan vaksin yang ditandatangani secara resmi oleh Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan ini akan dikirimkan sebelum 8 Januari 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ganjar Tidak Mendapat Undangan Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih 2024 Hari Ini

Sleman
| Rabu, 24 April 2024, 09:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement