Advertisement
Imunisasi Sinovac di Indonesia Bisa Lebih Cepat? Begini Penjelasan Eijkman
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pelaksanaan imunisasi vaksin Covid-19 di Indonesia berpeluang berlangsung lebih cepat.
Pasalnya, penerbitan emergency use authorization (EUA) oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk vaksin Sinovac bisa mengacu kepada hasil uji coba yang dilakukan oleh negara lain.
Advertisement
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengatakan BPOM sedang mengkaji hasil uji coba, baik yang dilakukan di dalam maupun luar negeri, sebelum kemudian dipertimbangkan untuk diberikan EUA.
"Vaksinasi di Indonesia baru bisa mulai kalau BPOM sudah mengeluarkan EUA. Saat ini, BPOM sedang mengkaji semua hasil, baik yang dilakukan di luar negeri dan Indonesia. Kalau BPOM menganggap itu cukup dan memenuhi persyaratan, mungkin akan diberikan EUA-nya," ujar Amin kepada Bisnis.com, Senin (21/12/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, Brazil berencana mengumumkan efektivitas vaksin yang sama dengan Indonesia pada Rabu (23/12/2020). Dengan jumlah sampel sekitar 12.000-13.000 orang, tingkat efektivitas Sinovac yang diuji coba di Brazil diperkirakan lolos standar penggunaan vaksin dan layak untuk diberikan EUA.
Amin menambahkan semakin banyak negara yang menerbitkan EUA, akan semakin mudah bagi BPOM untuk menerbitkan izin penggunaan vaksin Sinovac di Tanah Air.
Selain Brazil, Pemerintah Turki menyatakan rencana untuk menyuntikkan vaksin produksi Sinovac untuk warga di negara tersebut pada awal tahun depan.
"Biasanya mereka [BPOM juga saling berkoordinasi dengn FDA di negara-negara lain, terutama yang ikut dalam legal trial supaya mendapatkan informasi yang lengkap," ujar Amin.
Indonesia merupakan salah satu pusat dari multicenter dari uji klinis fase 3 yang dilakukan oleh Sinovac. Beberapa negara lain yang menjadi pusat pengujian Sinovac, di antaranya, Indonesia, Brazil, Bangladesh, Uni Emirat Arab, dan Turki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Sekolah Aceh Tamiang Rusak Parah Akibat Banjir Bandang
- Jadwal Lengkap Misa Natal Gereja Katolik DIY 25 Desember 2025
- Danantara dan BUMN Percepat Pemulihan Pascabencana Aceh
- OJK DIY Ingatkan Risiko Bunga Tinggi dari Pinjol
- Konsumsi Kopi Berlebihan Dapat Memperparah Kecemasan
- ViaVia Jogja Rayakan Tiga Dekade Seni dan Pariwisata Berkelanjutan
- Lonjakan Arus Nataru Berpotensi Padati Tol Jogja-Solo
Advertisement
Advertisement



