Advertisement

Jangan Sampai Kabar Positif Soal Vaksin Membuat 3M Diabaikan

Herdanang Ahmad Fauzan
Selasa, 01 Desember 2020 - 19:07 WIB
Budi Cahyana
Jangan Sampai Kabar Positif Soal Vaksin Membuat 3M Diabaikan Seorang pekerja mengenakan masker buatan 3M Co. ketika membersihkan bus penumpang di sebuah terminal di Moskow, Rusia, Kamis (19/3/2020). - Bloomberg/Andrey Rudakov

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Staf Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohamad Subuh mengimbau masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan hanya karena pencarian vaksin Covid-19 menunjukkan tanda-tanda positif.

"Individu harus sadar dulu, bahwa mereka butuh sehat dan bisa melindungi diri sendiri itu merupakan sebuah investasi," kata Subuh saat menjadi pembicara dalam webinar Vaksinasi: Pencegahan vs Pengobatan, Selasa (1/12/2020).

Advertisement

Lebih lanjut, Subuh juga menilai bahwa seberapa cepat pemulihan ekonomi akan lebih dipengaruhi kepatuhan masyarakat alih-alih vaksin. Sebab vaksinasi membutuhkan waktu dan proses yang tidak sederhana.

Waktu yang diperlukan pun akan lama, sehingga penting untuk tetap menerapkan 3M (menjaga jarak aman, memakai masker dan mencuci tangan) di tengah keberlangsungan proses-proses itu.

"Masyarakat juga perlu lebih dulu kalau vaksin, vaksinasi dan imunisasi itu bukan hal yang sama. Setelah vaksin ditemukan, masih harus ada vaksinasi yaitu penyuntikan vaksin ke dalam tubuh. Setelah itu kita juga harus melalui imunisasi, atau proses pembentukan kekebalan tubuh. Ini tidak bisa sekali jalan," sambungnya.

Sebagai catatan, jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 538.883 per Senin (30/11). Dari jumlah tersebut, 450.518 di antaranya telah sembuh. Sementara, jumlah korban meninggal telah mencapai 16.945 jiwa.

Subuh menambahkan bahwa hingga kini pemerintah masih mengedepankan 3M dan 3T (tracing, testing, treatment) sebagai langkah utama mencegah Covid-19. Perkara 3T, pemerintah memang punya peranan kunci. Namun soal 3M, diperlukan partisipasi dan kesadaran pula dari masyarakat.

"Saat ini protokol kesehatan adalah senjata yang paling bisa kita andalkan untuk melawan virus. Jadi, itu tidak boleh dilupakan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Potensi Wisata Offroad Mulai Diminati Segmen Komunitas dan Keluarga di Jogja

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement