Advertisement
Tahanan Penggelapan Motor Tewas Dikeroyok Belasan Orang

Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO—Keluarga tersangka kasus penggelapan motor, Ali Mahbub, 28, meminta Polres Klaten mengusut tuntas kematian Ali saat ditahan di mapolres setempat pada 27 Oktober lalu.
Ali Mahbub tewas diduga dikeroyok 15 orang. Desakan pengusutan kasus kematian Ali Mahbub disampaikan Dewan Pembina LBH Solo Raya sekaligus kuasa hukum keluarga korban, I Gede Suka Denawa Putra, kepada wartawan, Selasa (3/11/2020).
Advertisement
Keluarga diwakili langsung istri Ali, Septiyani, mengadukan kasus kejanggalan kematian tersebut ke LBH Solo Raya. "Keluarga menuntut agar pihak Polres Klaten dan Kejaksaan Negeri Klaten mengusut tuntas kasus kematian Ali," kata dia.
Dia mengatakan Ali merupakan tahanan kasus penggelapan sepeda motor tahun 2019. Awalnya Ali ditahan di Mapolsek Wonosari sejak dua bulan lalu. Kemudian belum lama ini dipindahkan di tahanan Mapolres Klaten. Namun pada 27 Oktober, Ali dilaporkan meninggal dunia dengan kondisi luka lebam di sekujur tubuhnya. Dalam laporan polisi ke keluarga, Ali tewas karena dikeroyok tahanan lain yang jumlahnya mencapai 15 orang. Keluarga menduga Ali tidak hanya dikeroyok tahanan lain, tetapi juga polisi.
"Karena meninggal dengan tidak wajar, keluarga mempertanyakan penyebab kematiannya. Dan meminta polisi mengusut siapa saja pelaku yang menghabisi Ali," katanya.
Pihaknya juga mempertanyakan hasil autopsi jasad Ali yang hingga kini belum juga diterima. Keluarga bahkan mempersilakan kepada aparat kepolisian membongkar makam Ali untuk autopsi. Ali meninggalkan empat orang anak dan soerang istri.
"Empat anaknya ini masih kecil-kecil. Paling besar umur 5 tahun dan sekarang menjadi yatim. Sementara istrinya hanya kerja sebagai buruh pabrik," katanya.
Istri Ali Mahbub, Septiyani, 28, menyerahkan sepenuhnya kasus kejanggalan kematian suaminya ke LBH Solo Raya. Dia meminta bantuan pendampingan hukum ke LBH Solo Raya agar mengusut tuntas kasus kematian Ali.
"Meninggalnya ini sangat tidak wajar. Beberapa kali saya tengok di tahanan baik-baik saja, tapi menerima kabar meninggal dunia tanggal 27 Oktober," katanya.
Dia meminta penegak hukum mengusut tuntas kematian suaminya. Dia berharap kasus kematian Ali bisa terungkap termasuk pelaku dan penyebabnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement