Advertisement
Berjarak 4,5 Km dari Puncak Merapi, Wisata Kali Talang Balerante Ditutup Sementara
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN – Aktivitas berkemah di objek wisata Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang ditutup sementara. Hal itu dilakukan menyusul ada peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Merapi.
Kaur Perencanaan Desa Balerante, Jainu, mengatakan aktivitas wisata tetap berjalan normal dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hanya, kegiatan camping untuk sementara waktu ditutup sejak Jumat (30/10/2020).
Advertisement
“Selama ini setiap Sabtu malam, pasti ada pengunjung yang camping di Kali Talang. Tetapi, mulai Jumat kemarin kami tutup untuk kegiatan camping. Untuk kegiatan siang [wisata alam] masih buka,” jelas Jainu saat berbincang dengan Solopos.com, jaringan Harianjogja.com, Minggu (1/11/2020).
Baca juga: Ngeri, Ini 7 Rute Kereta Api Paling Berbahaya di Dunia
Objek wisata Kali Talang merupakan salah satu destinasi wisata di lereng Gunung Merapi. Kali Talang berjarak sekitar 4,5 km dari puncak Gunung Merapi.
Sementara itu, kabar peningkatan aktivitas Gunung Merapi tak memengaruhi aktivitas warga yang tinggal berdekatan dengan puncak gunung tersebut. Seperti warga di wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Warga tetap beraktivitas biasa seperti berkebun atau mencari rumput di kawasan perbukitan.
Ketua RT 22/RW 10, Dukuh Petung, Desa Sidorejo, Permana, mengatakan warga di wilayahnya tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa sejak ada peningkatan status Gunung Merapi dari normal ke waspada sejak 21 Mei 2018 yang bertahan hingga kini. Meski tenang, Permana menegaskan warga tetap waspada. Hal itu seperti ketika mencari rumput di wilayah dengan radius lebih dari 3 km dari puncak Merapi.
Baca juga:Tamanmartani Jadi Kalurahan Pemajuan Kebudayaan Berbasis Digital
“Tetapi tetap kami menjaga kewaspadaan. Dari tim-tim siaga desa [sukarelawan] selalu mengingatkan. Termasuk pada kegiatan pagi ini kami gotong royong memperbaiki jalan [penghubung Sidorejo dengan Tegalmulyo] agar sewaktu-waktu ada erupsi, warga yang biasa mencari rumput bisa lancar proses evakuasinya,” kata Permana.
Warga Dukuh Deles, Sarjino, juga menyampaikan selama ini warga tetap tenang meski ada kecenderungan peningkatan aktivitas Gunung Merapi. “Masyarakat di sini sudah belajar sejak erupsi 2006. Warga tetap tenang-tenang saja tetapi tidak lantas mengabaikan kewaspadaan. Warga tetap menjauhi alur-alur sungai ketika mencari rumput,” jelas Sarjino.
Sarjino mengatakan warga selama ini selalu aktif menghimpun informasi soal perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari BPPTKG. “Kemungkinan besar tingkat risikonya kecil, tidak sebesar pada [erupsi] 2006,” jelas Sarjino.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan persiapan untuk antisipasi terjadi erupsi Gunung Merapi sudah dilakukan sejak Merapi berada pada status waspada sejak hampir 2,5 tahun terakhir. “Jalur evakuasi sudah diperbaiki, jaringan komunikasi juga dijalin terus. Insyaallah siap [untuk kebutuhan logistik dan pengungsian],” kata Sujarwanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
- Terbongkar! Pejabat Kementan Patungan Rp1 Miliar untuk Biayai Umrah SYL
- Arsip Indarung I Semen Padang Ditetapkan Jadi Memory of the World Asia Pacific
- Presiden NOC Prancis Doakan Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris
Berita Pilihan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
Advertisement
Advertisement