Advertisement
KABAR KAMPUS: Peneliti Ungkap Adopsi Agile Berdampak Positif Keberhasilan Proyek
Sujono, peneliti yang mengupas tentang adopsi pendekatan Agile. - Ist/FTI UII.
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Di era perkembangan teknologi 4.0 perangkat lunak sangat dibutuhkan untuk pengerjaan suatu proyek oleh instansi. Mereka banyak menggunakan sejumlah metode pengembangan perangkat lunak untuk mempermudah dan mempercepat penyelesaian pekerjaan.
Salah satunya adalah dengan mengadopsi sebuah pendekatan bernama Agile. Adopsi Agile ini diteliti mahasiswa Prodi Informatika, Magister FTI UII, Sujono yang kemudian dikembangkan menjadi tesis berjudul Tantangan Adopsi Agile di Perguruan Tinggi di Indonesie, Studi Kasus Badan Sistem Informasi UII. Penelitian ini didampingi oleh dua dosen FTI UII yaitu Izzati Muhimmah dan Mukhammad Andri Setiawan.
Advertisement
BACA JUGA : Pandemi Corona Mempercepat Penelitian Dosen
Sujono menjelaskan Agile merupakan pendekatan yang relatif baru dalam pengembangan perangkat lunak. Banyak instansi telah mengadopsi pendekatan ini untuk menuntaskan berbagai proyek. Temuan penelitian di berbagai negara, menunjukkan bahwa metode Agile memiliki dampak positif pada dimensi keberhasilan proyek. Namun ia tak menampik upaya adopsi Agile tidak sepenuhnya berjalan lancar, ditemukan berbagai tantangan.
“Penelitian ini dilakukan untuk mengindentifikasi tantangan yang dihadapi dalam adopsi Agile di Perguruan Tinggi di Indonesia. Responden yang mengisi kuesioner sebanyak 41 orang yaitu Development [51,2%], Operational [22%], Product Owner [14,6%)] dan Scrum Master dan Manajemen BSI [12,2%],” terangnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Selasa (27/10/2020).
Ia mengatakan dari hasil analisis penelitian, proyek Agile memiliki hampir empat kali lipat tingkat keberhasilan proyek dibandingkan dengan pendekatan lainnya seperti Waterfall. Bahkan Agile menjadi semakin populer, sehingga banyak organisasi yang berusaha mengadopsi Agile termasuk UII. Namun Sujono menemukan besarnya tantangan suatu lembaga ketika menerapkan pendekatan ini.
BACA JUGA : Mahasiswa UGM Sumbangkan 20 Artikel Hasil Penelitian
Berbagai tantangan ditemukan dalam melakukan adopsi Agile dengan variasi yang berbeda di setiap organisasi. Mulai dari faktor individu meliputi over komitmen yang berkaitan dengan perhatian pada proyek yang gagal masih mendapatkan sumber daya tambahan dari pimpinan. Kemudian rekayasa dalam tim yang terkait dengan pengetahuan dan pemahaman tim dalam menangkap kebutuhan pengguna.
Selain itu ada faktor organisasi meliputi rekognisi, kualitas, sumber daya, dukungan manajemen, budaya organisasi, dan struktur organisasi. Serta faktor teknologi yang ikut menjadi tantangan tersendiri.
BACA JUGA : Keren, Mahasiswa UNY Temukan Cat Tembok Ramah
“Organisasi perlu mempersiapkannya secara matang dan memperhatikan empat konstruksi berikut yaitu faktor individu, faktor tim, faktor organisasi, dan faktor teknologi, serta siap mengantisipasi tantangan yang kemungkinan muncul dalam adopsi Agile,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Libur Nataru, Bandara YIA Prediksi 247 Ribu Penumpang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rizki Juniansyah Rebut Emas SEA Games dan Pecahkan Rekor Dunia
- Guru Besar UGM Usul Sebagian Dana MBG Dialihkan ke Daerah Bencana
- Makanan Sehat dan Praktis Bakal Jadi Tren Gaya Hidup 2026
- AFJ Desak Regulasi Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
- Kapolri Siapkan Perpol No 10 Masuk Revisi UU Polri, Polemik Menguat
- KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Sita Dokumen dan Uang
- Inspektorat Gunungkidul Audit Dugaan Korupsi Kalurahan Ngunut
Advertisement
Advertisement




