Advertisement
Sejumlah Paslon Peserta Pilkada 2020 Ini Gunakan Isu Covid-19 sebagai Bahan Kampanye
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengapresiasi pasangan calon (paslon) dalam Pilkada 2020 yang menjadikan pencegahan Covid-19 sebagai tema dalam setiap kampanye dan menggunakan alat penunjang protokol kesehatan sebagai bahan kampanye.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Benni Irwan. Ia menyebutkan alat penunjang protokol kesehatan sebagai bahan kampanye, seperti bagi-bagi masker, handsanitizer, sabun dan sebagainya.
Advertisement
Baca juga: Pilkada Sleman: DWS-ACH Terima Dukungan PSI dan Milenial
"Hal ini sangat sejalan dengan tema utama yang dibawakan saat kampanye dalam visi misi menyampaikan strategi perlawanan terhadap pandemi Covid-19. Dari situ dapat diukur kepedulian dan kemampuan pasangan calon dalam melindungi masyarakatnya di tengah pandemi," katanya, Jakarta, Senin (12/10/2020).
Menurutnya, langkah yang dilakukan para paslon tersebut menunjukkan kepedulian mereka terhadap penanganan penularan Covid-19.
Benni menambahkan, dalam setiap pelaksanaan kampanye saat pandemi, maka masing-masing paslon bisa berkampanye dengan cara mendukung penanganan dan pencegahan penularan Covid-19.
Baca juga: Harga Vaksin Covid-19 Sinovac di Brasil Rp28.000, di Indonesia Rp300.000, Ini Alasannya
"Peserta pilkada dapat melakukan sosialisasi melalui gerakan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," saran Benni.
Ia pun menyampaikan contoh beberapa paslon yang sudah menggunakan alat penunjang penanganan Covid-19 sebagai bahan kampanye, diantaranya: Paslon Cagub dan Cawagub Provinsi Sulawesi Utara, yaitu Olly Dondokambey-Steven Kandouw dan Christiany E. Paruntu-Sehan Salim Landjar; dan Paslon Cagub dan Cawagub Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu Rusdy Mastura-Ma’mun Amir.
Kemudian paslon Cagub dan Cawagub Provinsi Kalimantan Tengah Sugianto Sabran – Edy Pratowo; Paslon Cagub dan Cawagub Provinsi Kepulauan Riau Soerya Respationon - Imam Sutiawan; Paslon Wali Kota dan Wakil Wali kota Depok Afifah Alia dan Pradi Supriatna; Paslon Walikota dan Wakil Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa; dan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bangli Nyoman Sedana Arta - I Wayan Diar.
Paslon Bupati dan Wakil Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan - Abdul Rauf Malaganni Kr Kio; Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi - Hevearita Gunaryati Rahayu; Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sragen Yuni – Suroto; Paslon Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Chamdi Mayang - Tomy Ishak; Paslon Walikota dan Wakil Walikota Manado Andrei Angouw - Richard Sualang; Paslon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara Joune Ganda-Kevin William Lotulong; Paslon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara Sompie Singal - Joppi Lengkong.
Benni mendorong agar paslon lain, di semua daerah mencontoh paslon di daerah lain untuk menggunakan alat penunjang protokol kesehatan Covid-19 sebagai bahan kampanye dan memanfaatkan Pilkada sebagai momentum pencegahan penyebaran Covid-19.
"Ini adalah momentum bagi paslon untuk menunjukkan dirinya sebagai calon pemimpin berkualitas dan memiliki tanggung jawab dalam pengananan pandemi Covid-19. Sekarang tahapan kampanye sudah berjalan 17 hari. Tahapan kampanye sebaiknya dimanfaatkan untuk menyampaikan program strategisnya dan melakukan sosialisasi pendisiplinan masyarakat, serta penanganan penularan Covid-19, dan membagikan alat penunjang penanganan Covid-19 sebagai bahan kampanye," lanjutnya.
Benni mengingatkan PKPU Nomor 13 Tahun 2020, yang mengatur protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pada Pilkada, termasuk saat kampanye dengan mengutamakan kampanye melalui media sosial dan media dalam jaringan.
“Tatap muka boleh, tetapi syaratnya ketat. Antara lain (peserta kampanye) dibatasi maksimal 50 orang, kemudian menerapkan protokol kesehatan, sebagaimana yang tertuang pada Pasal 58 PKPU Nomor 13 Tahun 2020, yang menyebutkan bahwa pelaksanaan kampanye yang dilaksanakan secara tatap muka harus mematuhi protokol kesehatan, dengan wajib menggunakan alat pelindung diri paling kurang berupa masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu; menyediakan sarana sanitasi yang memadai pada tempat dilaksanakannya kegiatan paling kurang berupa fasilitas cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan/atau cairan antiseptik berbasis alkohol (handsanitizer),” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ragunan Buka Sampai Malam, Penerangan dan Mobil Angkutan Ditambah
- Sejumlah Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Hari Ini
- Kata Menaker Yassierli soal Isu Bantuan Subsidi Upah Tahap Dua
- Polisi Sebut KKB Kembali Bakar Gedung Sekolah di Kiwirok
- Polisi Tangkap Guru Diduga Aniaya Siswa hingga Meninggal Dunia di NTT
Advertisement

Program MBG di Bantul Tetap Lancar Meski Daerah Lain Tersendat
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Kain Inovatif Buatan China Mampu Bantu AI Pahami Perintah Suara
- Cek Daftar Lengkap UMP 2025 di Seluruh Indonesia
- Raperda Riset DIY Disiapkan Jadi Landasan Kebijakan Berbasis Data
- TPS3R Kota Jogja Olah 200 Ton Sampah per Hari, Depo Mulai Kosong
- Muncul Lagi Kasus Keracunan MBG, Puluhan Siswa Muntah
- Kekurangan Zat Besi Bisa Bikin Lemas saat Olahraga, Ini Penjelasannya
- Wali Kota Jogja dan BPD DIY Salurkan Bantuan Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement