Advertisement
Selisih Angka Kematian Covid-19 Versi Kemenkes dengan RS Online 13.832, Mana yang Benar?
Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 100 oarang menjadi 8.230 orang. - Antara/Muhammad Adimaja
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Angka kematian pasien Covid-19 yang tercatat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berbeda dengan yang dihimpun RS Online. Selisihnya bahkan mencapai 13.832 kematian.
Per 16 September 2020, RS Online mencatat angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 22.923 orang atau 152% dari data Kemenkes. Sementara, data Kemenkes menunjukkan angka kematiannya baru 9.100 orang.
Advertisement
RS Online merupakan bagian dari pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi RS.
Angka kematian yang tercatat di RS Online termasuk mereka yang masih berstatus suspek dan diduga Covid-19. Pencatatan tersebut disesuaikan dengan standar WHO. Sementara catatan Kemenkes hanya mencatat pasien positif Covid-19 yang meninggal.
“Ini sangat berbahaya karena menimbulkan efek ilusi rasa aman bagi masyarakat dan bumerang juga bagi Pemerintah karena analisa dan kebijakan Pandemi akan tidak reliable juga,” tulis Firdza Radiany, inisiator Instagram @pandemictalks, Jumat (18/9/2020).
Adapun, selisih kematian terbanyak terdapat di Jawa Timur, sebanyak 3.395 kematian. Kemudian, selisih tertinggi dicatatkan oleh DKI Jakarta sebanyak 2.251 kematian, dan Jawa Tengah 1.174 kematian.
“Sudah 6-7 bulan, masalah basic seperti integrasi Data saja masih sengkarut. Lalu apa guna dana penanganan kesehatan Covid-19 sebesar Rp 87,55 Triliun? Jangan kaget jika antar Lembaga Pemerintah juga masih saling klaim data yang paling benar,” imbuhnya.
Sementara, data yang benar dan sesuai standar WHO juga bisa diakses secara real time oleh publik. Dikhawatirkan ini akan menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Heboh Stasiun Gambir Jakarta Pusat Bocor Saat Hujan Deras
- Perayaan Natal Dunia Serukan Perdamaian untuk Palestina dan Ukraina
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
Advertisement
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KA Bandara YIA Kamis 25 Desember 2025
- Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Kamis 25 Desember 2025
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Pertamina Tambah 3,15 Juta Tabung Elpiji 3 Kg di Jateng-DIY
- Pemkot Jogja Imbau Warga Tak Nyalakan Kembang Api Saat Tahun Baru
- Lengkap! Daftar Jalur Trans Jogja Terbaru
- Libur Nataru, Arus Lalu Lintas Tol Cipali Ramai Lancar
Advertisement
Advertisement




