Advertisement
Duh, Kasus HIV Dikhawatirkan Melonjak karena ARV Kian Langka

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) kesulitan mendapatkan akses obat antiretroviral (ARV).
Menurut survei kilat kebutuhan ODHA dalam treatment ARV pada 23-30 April 2020, 8,3 persen dari 660 responden melaporkan jumlah ARV yang diterima berkurang, sedangkan sekitar 50 persen melaporkan perubahan dalam layanan HIV.
Advertisement
Salah satu peneliti, Anindita Gabriella Sudewi mengatakan ada ODHA yang harus pulang ke kota asal karena kehabisan ARV di kota tempat tinggal dan kesulitan pindah klinik atau puskesmas untuk mengakses obat tersebut.
Baca juga: Mengenal Bioteknologi, Cabang Ilmu Pengetahuan Pembuatan Vaksin Covid-19
Ya, menurut survei dengan responden berusia 30-40 tahun, rata-rata atau 47,7 persen ODHA mendapatkan ARV dari rumah sakit pemerintah, 35,7 persen dari puskesmas, 10,6 persen dari RS swasta, 2,4 persen dari klinik swasta, 2 persen dari balai paru, dan 1,4 persen dari klinik atau melalui lembaga swadaya (LSM). Dari semua itu, 93 persen responden mendapatkan ARV secara gratis.
Namun dari hasil survei ini, didapati bahwa ada ODHA pemegang JKN harus membayar untuk mengakses ARV. Selain itu, perubahan operasional klinik/puskesmas menyebabkan ODHA harus mengantri lebih lama dengan waktu konsultasi yang semakin pendek. Padahal ODHA termasuk kelompok rentan tertular virus corona.
Dikatakan Gabi, memang saat ini pemerintah fokus untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Namun perlu juga diperhatikan penderita penyakit berisiko tinggi seperti ODHA, untuk mengakses obat serta layanan kesehatan.
"Sistem kesehatan Indonesia perlu mengantisipasi ketimpangan atau ketidaksetaraan kesehatan pada kelompok rentan," tuturnya.
Baca juga: Corona di Bantul Kekinian 383 Kasus, Ini Data Terbaru Tiap Kecamatan
Kendati demikian kata Gabi masih ada ruang untuk perubahan dalam memberikan akses ARV bagi ODHA. Misalnya pemberian lebih banyak persediaan ARV dan penggunaan layanan kurir untuk mengantarkannya.
"Perubahan semacam ini membawa harapan untuk adanya layanan HIV beyond clinics, termasuk model layanan kesehatan berbasis komunitas, yang melibatkan sumber daya di luar struktur layanan berbasis pemerintah," tukas Gabi.
Senada, Epidemiologi dari Universitas Indonesia dr. Pandu Riono setuju perlu adanya inovasi dalam mengatasi layanan kesehatan bagi kelompok-kelompok rentan di tengah pandemi Covid-19.
"Nggak bisa cara-cara sebelum pandemi. Kita harus punya inovasi baru mengatasi layanan di tengah pandemi," tuturnya.
Ditambahkan Pandu, selama pandemi ini kemungkinan adanya peningkatan ODHA karena pencegahan dan pengobatan terganggu. "Karena ada PSBB dimana-mana sehingga putus rantai logistik untuk obat. Karena kalau ada interupsi, bisa meningkatkan resistensi. Ini menjadi pelik," sebutnya.
Adapun kata Pandu, hingga Mei 2020, estimasi ODHA di Indonesia sebanyak 640.443 orang. Sejumlah 394.769 positif HIV, 202.919 diantaranya mulai mengonsumsi ARV, sementara 134.032 orang masih dalam terapi ARV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 1 Juli 2025: Imbauan Sultan, SPMB Jogja, Ganti Rugi Tol Jogja hingga Pajak Belanja Online
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Klaim Megaproyek Baterai Kendaraan Listrik di Karawang Serap 8 Ribu Tenaga Kerja
- Palestina Minta Internasional Desak Penghentian Kekerasan oleh Pemukim Israel di Tepi Barat
- Hujan Ringan Selimuti Sejumlah Kota Besar Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
Advertisement
Advertisement