Advertisement
Muncul 'Agama Muslim', MUI: Aliran Ini Sesat

Advertisement
Harianjogja.com, PADANG - Kepercayaan baru bernama 'Agama Muslim' di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) yang muncul belakangan ini, merupakan aliran sesat. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah.
"Dari namanya Agama Muslim itu sudah menunjulkan tidak benar, aliran ini jelas sesat," kata Ikhsan kepada Okezone--jaringan Harianjogja.com, Jakarta, Senin (27/7/2020).
Advertisement
Menurut Ikhsan, kepada seluruh pengikut dan penganut aliran itu harus diberikan pembinaan dan pemahaman. Tujuannya agar kembali menjalankan syariat Islam yang benar.
"Dan pengikutnya wajib diberikan pembinaan dan bimbingan agar kembali kepada ajaran Islam yang benar," ujar Ikhsan.
Baca Juga: Muncul 'Agama Muslim', Aliran Kepercayaan yang Tak Percaya Allah SWT dan Tak Wajibkan Salat
Agar tak membuat gaduh dan melebar, Ikhsan meminta kepada aparat untuk turun tangan melakukan pencegahan terkait dengan aliran tersebut.
"Maka Jaksa Agung Muda Intelejen diharapkan dapat lebih aktif lagi melakukan pengawasan aliran kepercayaan di masyarakat. Sehingga terdeteksi sejak dini," tutur Ikhsan.
Sebelumnya, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Solok, Ulfan Yustian Arif menjelaskan, awal mula informasi aliran baru tersebut dari informasi masyarakat pada April lalu.
Mulanya ada seorang warga di Kabupaten Solok yang ditawarkan saudaranya untuk belajar ajaran agama di Kota Padang. Ia kemudian belajar ke Kota Padang dengan seorang yang diduga penyebar utama aliran tersebut berinsial U.
"Dari informasi yang kami peroleh oknum yang jadi penyebar pertama di lokasi itu (Solok) sekitar pertengahan 2019 lalu di Kota Padang," kata Ulfan dalam iNews TV bertajuk 'Geger Agama Baru', Minggu 26 Juli.
Berita ini sudah tayang di Okezone dengan judul "Heboh Aliran 'Agama Muslim' di Solok, MUI: Dari Namanya Itu Menunjukan Sesat"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pilpres Korea Selatan, 10 Juta Pemilih Nyobol di Pemungutan Suara Awal
- BKSDA Ungkap Penyebab Kematian Harimau Sumatera Si Uni di Jambi
- Petasan Meledak di Ponorogo, Lima Remaja Alami Luka Bakar Serius
- Berangkat ke Jeddah Bersama Amirulhajj, Ini Pesan Menteri Agama untuk Jemaah Haji Indonesia
- MK Putuskan Pendidikan SD dan SMP Gratis, Ini Tanggapan Kemendagri
Advertisement

Produksi Perikanan Tangkap di Pesisir Selatan DIY Ditarget 7.000 Ton hingga Akhir Tahun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Terima Penghargaan Kehormatan Tertinggi dari Pemerintah Prancis
- Dugaan Suap di Kemenaker, KPK Selidiki Dokumen Tenaga Kerja Asing
- Beredar Kabar Indonesia Akan Bekerja Sama dengan Israel untuk Pembangunan Ekonomi, Ini Penjelasan Menko Yusril
- Profil Mayjen TNI Rafael Granada Baay, Eks Pangdam Jaya yang Gantikan Djaka Budi sebagai Sestama BIN
- Tampak Akrab, Presiden Prabowo Menyopiri Emmanuel Macron Saat ke Akmil Magelang
- Mengenal Diaz Hendropriyono, Wamen Lingkungan Hidup yang Jadi Komisaris Utama Telkomsel
- 100 Ribu Anak Ditargetkan Masuk Sekolah Rakyat Mulai Juli 2025
Advertisement