Advertisement

Muncul 'Agama Muslim', Aliran Kepercayaan yang Tak Percaya Allah SWT dan Tak Wajibkan Salat

Newswire
Senin, 27 Juli 2020 - 10:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Muncul 'Agama Muslim', Aliran Kepercayaan yang Tak Percaya Allah SWT dan Tak Wajibkan Salat Ilustrasi kepercayaan - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, PADANG -  Indonesia kembali dihebohkan dengan munculnya sebuah aliran kepercayaan bernama Agama Muslim. Aliran kepercayaan itu pertama kali muncul di Nagari Sumani, Kecamatan X Koto Siongkarakak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solok, Syahrul Wirda, agama tersebut tidak mengakui Allah SWT. Nami yang mereka percayai adalah Nabi Ibrahim bukan Nabi Muhammad SAW.

Advertisement

“Agama Muslim ini dalam ajaranya tidak mewajibkan salat tetapi mewajibkan mengingat rabbi atau gurunya. Bahkan pemeluknya tidak diwajibkan berpuasa dan naik haji karena yang naik haji itu cukup guru saja. Ajaran itu harus mengendalikan hawa nafsu,” ucapnya Minggu (26/7/2020).

“Ya semua ajaran Nabi Muhammad SAW, tidak dipercayai oleh pengikut itu. Tapi kami udah tanyakan, aliran itu sudah berhenti sejak April 2020.” 

Syahrul menduga ajaran itu dibawa oleh warga Kota Padang ke Solok dan penyiar aliran ini pernah berguru ke Surabaya pada tahun 1996.

Baca Juga: Tarif Parkir Baru di Jogja Sudah Disosialisasikan, Hati-Hati dengan Barang yang Tertinggal di Kendaraan

“Meski beredar di Solok tapi pusatnya di Padang itu, gurunya ada di Andalas, itu hasil wawancara kami dengan warga yang mengikuti aliran tersebut,” jelasnya.

MUI setempat juga sudah melakukan dialog dengan mereka yang mengikuti aliran tersebut. Dari hasil dialog tersebut guru dan pengikutnya tidak memahami Islam dan tauhid. Rata-rata tidak berpendidikan.

“Rata-rata mereka tamatan SD dan banyak yang tidak berpendidikan. Keinginan untuk memahami dan mempelajari Islam maupun tauhid juga tidak ada. Jadi susah untuk berdialog dengan mereka,” katanya.

Baca Juga: Waspadai Diabetes pada Anak Kecil, Ini Gejalanya

Sementara jumlah pengikut agama tersebut di Kabupaten Solok ada puluhan, tersebar di Nagari Sumani, Koto Sani dan Rumbak. Namun, ada juga yang melaporkan ajaran serupa ditemukan di Kabupaten Dharmasraya.

“Aliran ini sudah dilarang berkegiatan oleh Wali Nagari, Polsek, dan KUA setempat dan sudah melaksanakan himbauan tersebut,” kata dia.

Berita ini sudah tayang di Okezone dengan judul "Heboh Aliran "Agama Muslim", MUI: Mereka Mengaku Pengikut Nabi Ibrahim".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Didukung 17 PAC PDIP, Joko Purnomo Siap Maju di Pilkada Bantul

Bantul
| Jum'at, 19 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement