Advertisement
8.000 Narapidana Dilepas untuk Kurangi Penyebaran Corona

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – California, Amerika Serikat, berencana melepas 7% dari populasi narapidananya, atau sekitar 8.000 orang, yang dipenjara bukan karena kasus kekerasan. Hal itu dilakukan untuk mengatasi penjara yang terlalu penuh, apalagi di tengah merebaknya virus Corona.
California Department of Corrections and Rehabilitation (CDCR) menyebut langkah tersebut akan membuat penjara bisa memaksimalkan ruang yang tersedia untuk mematuhi kebiakan pembatasan fisik, isolasi, dan karantina.
Advertisement
Saat ini, sekitar 8.000 orang narapidana bisa dilepaskan, selambat-lambatnya mulai akhir Agustus 2020.
“Langkah ini diambil untuk menyediakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi para narapindana dan juga petugas,” ungkap Sekretaris CDCR Ralph Diaz, dilansir Bloomberg, Sabtu (11/7/2020).
Di Amerika Serikat (AS), sebaran virus Covid-19 telah merebak di fasilitas pemasyarakatan di seluruh negara, termasuk mewabah di wilayah San Francisco, yaitu penjara San Quentin yang menginfeksi lebih dari 1.600 narapidana, atau hampir separuhnya, dan sekitar 200 petugas.
Lonjakan jumlah kasus tersebut membawa kekhawatiran bagi masyarakat di sekitar penjara tersebut dan orang-orang yang bekerja di dalamnya. CDCR mengungkapkan bahwa saat ini populasi di San Quentin sebanyak 3.385 orang dan harus dikurangi menjadi 3.000 orang pada awal Agustus.
Pakar kesehatan masyarakat dan peradilan pidana, serta beberapa pejabat terkait, telah meminta Gubernur California Gavin Newsom untuk melepas narapidana yang tak berbahaya, yang rentan secara medis, atau sudah mendekati masa akhir hukumannya, agar dikembalikan kekeluarganya atau organisasi masyakarat.
“Langkah ini berada di arah yang benar, tapi masih banyak hal yang perlu dilakukan,” kata Hadar Aviram, Professor Hukum di UC Hastings.
California saat ini memiliki total 112.000 orang narapidana di 35 penjara. Sejumlah penjara tidak memiliki konfirmasi terinfeksi virus, namun beberapa lainnya sedang berjuang untuk menghadapi wabah tersebut, termasuk di San Quentin, Chuckawalla Valley, dan Avenal
Separuh dari para narapdana yang dilepas umumnya sudah mendekati masa akhir hukuman. CDCR memperkirakan ada sektar 4.800 orang yang bisa dilepaskan mulai akhir Juli. Mereka adalah yang punya sisa masa hukuman 180 hari atau kurang dan tidak berurusan dengan masalah kekerasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement