Advertisement

Promo November

KSPI Desak Pemerintah Segera Menarik 500 TKA China dari Konawe

Iim Fathimah Timorria
Minggu, 28 Juni 2020 - 15:17 WIB
Sunartono
KSPI Desak Pemerintah Segera Menarik 500 TKA China dari Konawe Potongan gambar video TKA RRT yang viral di media sosial dan grup WhatsApp yang keluar dari salah satu pintu di Bandara Haluoleo, Minggu (15/3 - 20) malam. - ANTARA/Harianto

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia meminta pemerintah menarik kembali tenaga kerja asing asal China yang mulai masuk ke Indonesia.

Pemerintah juga diminta membatalkan masuknya 500 TKA dalam gelombang-gelombang lanjutan. "Di tengah pandemi dan banyak buruh yang kehilangan pekerjaan, mengapa TKA justru diizinkan bekerja di Indonesia?" kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Minggu (28/6/2020).

Advertisement

Iqbal menyesalkan masuknya TKA China ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19, terlebih kala jutaan orang di dalam negeri kehilangan pekerjaan.

BACA JUGA : Ada Wabah Corona, Pengiriman TKI ke China Dihentikan

Menurut Iqbal kedatangan TKA tersebut mencederai rasa keadilan pekerja lokal dan rakyat Indonesia. Seharusnya, lapangan pekerjaan yang tersedia diberikan sepenuhnya kepada warga negara Indonesia.

Alasan kebutuhan akan keahlian para TKA yang disebut tak tersedia di dalam negeri dinilai Iqbal tidak tepat. Menurut Iqbal PT Virtue Dragon Nickel Industry yang mendatangkan para TKA ini telah cukup lama beroperasi di Konawe, Sulawesi Tenggara.

"Itu artinya selama ini perusahaan dan pemerintah gagal memenuhi persyaratan bahwa TKA yang bekerja di Indonesia harus tenaga ahli dan melakukan transfer of knowledge dan transfer of job," tegas Iqbal.

Iqbal mengemukakan bahwa UU No 13 Tahun 2003 telah mengamanatkan bahwa setiap satu orang TKA wajib disertai dengan pendamping 10 pekerja lokal.

Jika aturan ini dijalankan, pos pekerjaan yang ada seharusnya sudah bisa diisi tenaga kerja lokal. "Sehingga tidak perlu lagi mendatangkan TKA," ujar Iqbal.

Bagi KSPI, lanjut Iqbal, hal itu merupakan pelanggaran terhadap ketentuan hukum yang mengatur mengenai penggunaan tenaga kerja asing.

Sebelumnya, Menteri Ketenagkerjaan Ida Fauziyah telah menyampaikan penjelasan soal masuknya 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Indonesia.

Dalam pernyataan resminya, Ida mengatakan kedatangan para TKA ini tetap terjadi lantaran keahlian para TKA tersebut dibutuhkan oleh sejumlah perusahaan di Konawe.

BACA JUGA : DPR Menilai TKA China Berpotensi Sebarkan Covid-19

Perihal kehadiran tenaga kerja asing yang datang bersamaan kala pengangguran di Tanah Air bertambah selama pandemi, Ida mengatakan pihaknya telah meminta perusahaan untuk turut menyerap tenaga kerja lokal.

"Alasan pemerintah menyetujui masuknya TKA China tersebut karena keahliannya dibutuhkan oleh dua perusahaan yang ada di Konawe," kata Ida, Kamis (25/6/2020).

Ida juga menyampaikan telah meminta ada tenaga kerja lokal yang akan mendampingi mereka.

"Agar terjadi transfer of knowledge, dan pada akhirnya tenaga kerja lokal kita sudah bisa memahami teknologinya maka operasional selanjutnya akan diserahkan kepada tenaga kerja lokal kita," kata Ida.

Ida memastikan kedatangan para TKA ini akan diperketat sebagaimana diatur dalam Permenkumham No. 11/2020.

Kemenaker akan mengawasi kedatangan mereka, bekerja sama dengan Tim Pengawasan Orang Asing, dan mengecek kelengkapan dokumen keimigrasian maupun kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 10:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement