Advertisement
224 Pekerja Migran Indonesia Positif Terinfeksi Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) di negara-negara penempatan berperan aktif mengatasi penyebaran virus Corona.
“Kami minta kepada para Atase Ketenagakerjaan untuk meningkatkan upaya pelindungan dan penanganan kasus PMI akibat wabah virus Corona atau Covid-19 di negara- negara penempatan,” kata Menaker Ida saat melakukan telekonferensi dengan para Atase Ketenagakerjaan dari 11 negara penempatan di Jakarta pada Minggu (10/5/2020).
Advertisement
Berdasarkan laporan dari 12 Atase Naker di 11 negara penempatan, tercatat jumlah PMI yang terpapar Covid-19 sebanyak 587 orang dan 224 PMI positif terinfeksi Corona. Sementara, jumlah PMI yang masuk karantina sebanyak 353 dan jumlah PMI yang meninggal dunia sebanyak 10 orang.
Dari jumlah PMI positif Corona yang jumlahnya mencapai 224 orang, diketahui kasus terbanyak ada di Malaysia yakni sebanyak 108 WNI, disusul secara berurutan Uni Emirat Arab 40 orang, Arab Saudi 37 orang (22 orang di Riyadh dan 15 orang di Jeddah).
Kemudian, di Qatar 19 orang, Kuwait 13 orang, Singapura sebanyak 5 orang, Taiwan sebanyak 2 orang dan Brunei Darussalam 1 orang.
Sedangkan jumlah PMI yang masuk karantina sebanyak 353 orang berada di empat negara. Terbanyak di Korea yaitu mencapai 173 orang dan diikuti secara berurutan Qatar 91 PMI, Arab Saudi 89 PMI dan Kuwait 10 PMI. Sedangkan Jumlah PMI yang meninggal sebanyak 10 orang di Jeddah.
Menanggapi hal ini, Ida mengatakan perlu dilakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap progress situasi dan kondisi dari pandemi Covid-19 ini, termasuk pemantauan oleh para Atnaker di negara penempatan. Pemantauan ini berguna juga untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dari luar negeri ke Indonesia.
“Para Atase Naker saya minta waspada 24 jam, HP [handphone] jangan dimatikan, agar anak-anak kita bisa mengadu kapan pun. Ingat, orang sakit kan tidak kenal jam dan waktu. Jangan bosan memberi tahu anak-anak kita supaya 4 Jangan yaitu jangan mudik, jangan lupa masker, jangan kumpul-kumpul dan jangan lupa cuci tangan,” kata Menaker Ida.
Dalam kesempatan ini, Menaker juga meminta Atase Ketenagakerjaan untuk menghimbau para Pekerja Migran Indonesia tidak mudik/pulang ke Indonesia. Imbauan ini merupakan langkah pemerintah, untuk mengendalikan arus mobilitas orang antar wilayah di dalam negeri serta mengendalikan mobilitas antar negara yang berisiko membawa imported cases (kasus infeksi virus corona yang penularannya terjadi di luar negeri).
“Titip pesan untuk anak-anakku para PMI, jika merasa sakit yang tidak biasa, segera lapor majikan dan atase. Kalau ada kesempatan melakukan rapid test yang disediakan pemerintah setempat, segera daftarkan diri. Kalau disuruh karantina, ya jangan bandel. Harus di rumah saja. Nanti kalau sudah sembuh baru bisa beraktivitas lagi,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Muncul Poster Ancaman Siksa Kubur bagi Pembuang Sampah Sembarangan, Ini Penjelasan DLH Bantul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Penetapan Pemenang Pilpres 2024, Prabowo: Tinggalkan Sakit Hati
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai
- Es Krim Magnum Ditarik karena Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
Advertisement
Advertisement