Advertisement

Mahfud MD Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Physical Distancing daripada Lockdown

Newswire
Selasa, 24 Maret 2020 - 08:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mahfud MD Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Physical Distancing daripada Lockdown Guru Besar Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Prof Mahfud MD. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah menganjurkan kepada masyarakat untuk melakukan jaga jarak atau physical distancing guna meminimalisir penyebaran virus Corona (Covid-19). Namun sepertinya anjuran itu belum sepenuhnya berjalan dengan baik.

Aparat TNI maupun Polri sampai turun tangan untuk membubarkan masyarakat yang masih berkerumun untuk alasan yang tidak darurat di sejumlah daerah.

Advertisement

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menuturkan, pemerintah sangat berhati-hati dalam mengambil langkah mencegah Covid-19.

Banyak opsi yang bisa dilakukan pemerintah, namun dinilai tidak manusiawi. Penguncian diri atau lockdown misalnya. Mahfud mencontohkan di Italia yang sudah menerapkan sistem lockdown hingga 3 April mendatang. Namun saat sistem lockdown tengah berjalan, korban meninggal akibat Covid-19 kian bertambah lantaran masyarakatnya yang tidak disiplin.

Alhasil ia menganggap upaya lockdown saat masyarakatnya belum disiplin, justru tidak memberikan solusi yang berarti. "Nah, itu kalau lockdown di samping agak kurang manusiawi, itu juga ternyata tidak efektif di Italia," kata Mahfud saat menyampaikan keterangan persnya melalui video, Senin (23/3/2020).

Kemudian Mahfud juga mencontohkan soal upaya yang dilakukan Inggris dalam menangani Covid-19 yakni herd immunity. Herd immunity adalah metode pemerintah membiarkan penyakit tersebut menyebar di masyarakat. Setelah itu, masyarakat diyakini bakal memiliki kekebalan baru terhadap penyakit menular tersebut.

"Itu juga sangat tidak manusiawi, itu orang disuruh cari selamat sendiri-sendiri," tuturnya.

Dengan begitu, pemerintah Indonesia akhirnya memilih opsi untuk meminta masyarakat melakukan social distancing atau saling berjaga jarak. Namun, menurutnya istilah itu bisa diubah dengan physical distancing agar masyarakat bisa memahami dan mempraktikannya secara langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ini Dia 2 Nama yang Bakal Disurvei Golkar untuk Pilkada Gunungkidul

Gunungkidul
| Kamis, 18 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement