Advertisement
Satu-satunya yang Belum Dijemput Pemerintah, Kru Kapal Diamond Kirim Video Permohonan ke Jokowi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Sejumlah kru kapal pesiar Diamond Princess mengirimkan video kepada Presiden Joko Widodo, berisi permohonan untuk segera dijemput. Mereka menjadi satu-satunya kru yang belum mendapatkan kepastian penjemputan oleh pemerintahnya.
Video tersebut disampaikan oleh para kru tersebut melalui akun Twitter ABC Australia yakni @abcaustralia_id pada Minggu (23/2/2020). Mereka meminta pemerintah Indonesia segera menjemput mereka dari Yokohama, Jepang. Mereka mengatakan, kru kapal dari negara lain seperti India dan Filipina telah mendapatkan kepastian terkait dengan proses penjemputan.
Advertisement
WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princess menitipkan melalui @abcaustralia_id video yang ditujukan kepada Presiden @jokowi. Para kru meminta pemerintah Indonesia segera menjemput mereka dari Yokohama, Jepang. pic.twitter.com/mG61bLrF6S
— ABC Indonesia (@abcaustralia_id) February 23, 2020
“Kepada Pak Presiden Jokowi yang terhormat, kami yang berada di Diamond Princess Yokohama, kami sangat takut ibaratnya dibunuh pelan-pelan. Kami di sini untuk menghidupi keluarga di Indoneisa, jangan dibiarkan kami sakit dan mati perlahan-lahan karena kelamaan dievakuasi,”ujar salah satu kru perempuan dalam video yang diunggah melalui akun @abcaustralia_id, Minggu (23/2/2020).
Seperti dikutip dari akun @abcaustralia_id para WNI kru kapal Diamond Princess ini belum dikarantina sejak kapal bersandar di Yokohama, 4 Februari 2020.
Para kru asal RI itu masih bekerja dengan normal melayani penumpang yang dikarantina. Kini setelah penumpang kapal pulang, nasib mereka masih belum jelas.
”Kami mohon jangan dijemput pakai kapal yang bisa memakan waktu dua minggu perjalanan. Jemput kami pakai pesawat. Kami juga WNI. Kami semua sudah ditest dan hasilnya negatif,” ujar salah satu kru pria asal Indonesia dalam video yang sama.
Kru juga menyampaikan keterangan dari kapten kapal bahwa kru Indonesia adalah satu-satunya yang sampai saat ini belum ada kepastian soal penjemputan, sementara kru lainnya seperti dari India dan Filipina sudah terkonfirmasi akan dijemput Senin (24/2) dan Selasa (25/2). pic.twitter.com/aexPEbS6iI
— ABC Indonesia (@abcaustralia_id) February 23, 2020
Adapun, sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan sejumlah opsi untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Pelabuhan Yokohama, Jepang.
Seperti diketahui kapal tersebut telah menjalani proses karantina selama 14 hari di perairan Yokohama usai dilaporkan terpapar virus corona atau Covid-19.
Menurutnya pemerintah tengah mempertimbangkan jalur evakuasi. Tersedia dua opsi, yakni laut dan udara.
Seperti diketahui, kapal Diamond Princess telah menjalani proses karantina usai sejumlah penumpang maupun awaknya positif terinfeksi virus Covid-19 atau virus corona. Sebanyak 78 WNI tercatat sebagai kru kapal tersebut.
Dari 78 WNI, 4 di antaranya positif Covid-19. Saat ini mereka tengah dirawat di rumah sakit di Jepang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement