Advertisement

Banyak PNS Gagal Seleksi Eselon 1 dan 2 karena Diduga Terpapar Radikalisme

Newswire
Senin, 10 Februari 2020 - 15:27 WIB
Nina Atmasari
Banyak PNS Gagal Seleksi Eselon 1 dan 2 karena Diduga Terpapar Radikalisme Menpan RB Tjahjo Kumolo berbicara pada seminar bertajuk "Best Practices Kepemerintahan yang Baik" di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (7/2/2020) dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2020. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BATAM - Radikalisme menjadi salah satu masalah penataan aparatur pemerintahan. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo menyatakan sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) gagal dalam seleksi eselon 1 dan 2 karena terpapar radikalisme.

"Banyak, saya kira banyak," kata Menteri di Batam, Kepulauan Riau, Senin (10/2/2020).

Advertisement

Tjahjo memastikan pejabat eselon 1 dan 2 harus bersih dari paparan radikalisme, narkoba, dan korupsi. Pejabat eselon 1 dan 2 harus memahami masalah gratifikasi dan PPATK.

Karenanya, seluruh ASN diminta berhati-hati terkait radikalisme dan terorisme. Jangan sampai, seseorang sudah ingin menjadi pejabat eselon dan didukung, namun tersandung masalah itu.

"Bagaimana mau menjabat eselon 1 dan 2, tapi pola pikirnya sudah mengarah ke sana," kata Tjahjo.

Dalam sambutannya pada penyerahan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), Menteri Tjahjo mengatakan ancaman terbesar, antara lain radikalisme dan terorisme, narkoba dan korupsi.

"Tantangan bangsa radikalisme dan terorisme. Ini prinsip," ujarnya.

ASN diingatkan untuk menjauhi korupsi, narkoba dan gratifikasi, karena ancamannya langsung dipecat.

Menteri Tjahjo juga mengingatkan seluruh ASN berhati-hati menggunakan media sosial, agar tidak tersandung masalah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement