Advertisement

Sering Minum Air Kemasan dalam Botol? Ini 3 Bahayanya pada Tubuh

Newswire
Kamis, 16 Januari 2020 - 15:17 WIB
Nina Atmasari
Sering Minum Air Kemasan dalam Botol? Ini 3 Bahayanya pada Tubuh Ilustrasi air minum dalam kemasan - Womenshealthmag

Advertisement


Harianjogja.com, JAKARTA- Dengan alasan kepraktisan, orang sering memilih air kemasan dalam botol ketika perjalanan jauh atau tidak ada air bersih untuk minum dan memasak. Sayangnya, air botolan justru bukan pilihan terbaik untuk dikonsumsi.

Tampak luar air botolan mungkin memang terlihat lebih bersih daripada air ledeng, air kran atau lainnya. Tetapi faktanya, air botolan juga tidak lebih bersih dan aman daripada air ledeng.

Advertisement

Dilansir oleh Naturallivingideas.com, berikut ini beberapa alasan Anda harus berhenti mengonsumsi air botolan.

1. Air botol tidak lebih bersih dan aman

Sebuah tinjauan terhadap industri air minum dalam kemasan oleh NRDC, Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam, menetapkan bahwa tidak ada jaminan bahwa air minum dalam kemasan lebih bersih atau lebih aman.

Hasil penelitian dari 1.000 botol air, mereka menemukan setidaknya 25 persen air botolan sebenarnya hanyalah air ledeng. Sementara 22 persen dari air minum kemasan yang realtif murni dan bersih mengandung tingkat kimiawi yang berada di atas batas kesehatan.

Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, kontaminan tersebut dapat menyebabkan kanker dan masalah kesehatan lainnya, terutama mereka yang sistem kekebalannya lemah.

2. Lebih banyak bahan kimia dan senyawa lainnya di dalam botol

Penelitian lain telah menemukan bahwa sampel air kemasan tidak hanya mengandung phthalate tetapi beberapa mengandung jamur, mikroba, benzena, trihalomethanes bahkan arsenik.

Air botolan juga mengandung obat-obatan dan produk lainnya, termasuk nikotin. Satu studi dari Spanyol menemukan bahwa air kemasan mengandung lebih dari 50 obat aktif di dalamnya, serta nikotin yang sangat adiktif.

BPA dalam botol air plastik tipe 7 juga dikaitkan dengan banyak komplikasi untuk wanita hamil serta janin. Kandungan ini bertindak seperti estrogen "palsu" yang bisa menyebabkan kelainan kromosom.

3. Botol plastik menghabiskan banyak energi dan air

National Geographic melaporkan bahwa energi yang dibutuhkan untuk memproduksi, mengangkut dan membuang botol air plastik di AS, antara 15 dan 17 juta barel minyak.

Artinya, setiap kali Anda menggunakan botol plastik untuk menampung air, Anda telah menggunakan lebih banyak air untuk memproduksinya.

4. Botol plastik memenuhi tempat pembuangan akhir

The Project Air memperkirakan bahwa ada lebih dari dua juta ton botol air plastik meluap di landfill Amerika Serikat. Meskipun botol plastik ini dapat didaur ulang, hanya satu dari lima yang berhasil masuk ke tempat sampah daur ulang, yang artinya sisanya akan mencemari planet kita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hendak Mengambil Ponsel, Warga Sleman Malah Kecemplung Sumur

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement