Advertisement
Korban Tewas Kebakaran Hutan di Australia Capai 28 Orang, Perdana Menteri Minta Maaf

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta maaf dan mengungkapkan penyesalannya terkait dengan penanganan krisis kebakaran hutan yang melanda negaranya.
Morrison menghadapi kritik pedas terkait cara pemerintahannya merespon kebakaran hutan dan kebijakan iklimnya.
Advertisement
Sejak September, kebakaran semak dan hutan telah menyebabkan kematian setidaknya 28 orang dan memusnahkan ribuan rumah.
Morrison mengakui bahwa ada "hal-hal yang seharusnya dapat ditangani secara lebih baik di lapangan".
Dalam beberapa minggu terakhir, Morrison menerima sejumlah ekspresi penolakan yang ditunjukkan warga negaranya saat mengunjungi area terdampak di New South Wales dan Victoria, dua negara bagian yang paling terdampak.
Di kota Cobargo di NSW, seorang wanita menuntut lebih banyak sumber daya bagi petugas pemadam kebakaran, sementara warga lain menghinanya "idiot" dan mengatakan "Anda tidak akan mendapatkan suara di sini".
"Ini merupakan lingkungan yang sangat sensitif, mereka sangat sensitif," kata Morrison dalam wawancara dengan media Australia ABC seperti dikutip BBC.com, Minggu (12/1). "Perdana menteri juga manusia biasa saat berinteraksi dengan orang-orang ini."
Menyadari tekanan yang dihadapi petugas pemadam kebakaran, Morrison mengatakan ada "keinginan baru" agar pemerintah mengambil peran langsung dalam merespon bencana.
Morrison mengatakan dia akan mengajukan permohonan uji publik terhadap upaya penanganan krisis kebakaran.
Bulan lalu, Morrison dikritik karena pergi liburan ke Hawaii sementara kebakaran memburuk. Kemarahan publik memaksanya untuk kembali ke Australia lebih cepat dari rencana.
Pemerintahan Morrison dituduh tidak mengambil tindakan cukup untuk mengantisipasi perubahan iklim, yang menurut para pakar dapat meningkatkan intensitas, frekuensi, dan skala kebakaran.
Namun dalam wawancara tersebut, Morrison membela pendekatan yang diambil pemerintahannya, yang menurutnya sudah memperhitungkan dampak perubahan iklim terhadap kebakaran semak.
"Kita hidup di era di mana musim panas jadi lebih panjang, lebih panas, dan lebih kering," katanya. "Ini jelas merupakan dampak dari perubahan iklim."
Ditanya soal rencananya menurunkan emisi karbon, Morrison bersikukuh bahwa pemerintahannya sudah berada di jalur yang tepat untuk mencapai target.
Sesuai dengan kesepakatan iklim Paris, Australia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi hingga 26% sampai 28% pada 2030 dibandingkan 2005.
Namun, Morrison mengatakan "solusi global" sangat diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim.
Puluhan ribu orang di Australia turun ke jalan untuk berunjuk rasa terkait perubahan iklim Jumat lalu.
Di kota-kota seperti Sydney, Melbourne dan Canberra, para pengunjuk rasa menekan pemerintahan Morrison untuk segara bergeser dari penggunaan minyak bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
- Polda Jawa Barat Merilis 11 Nama Korban Ledakan Amunisi di Garut, Dua di Antaranya Anggota TNI
Advertisement

Beberapa Kerusakan Ditemukan di Stadion Maguwoharjo Seusai Event Komunitas Motor
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Habiburokhman Ajukan Penangguhan Penahanan Mahasiswi ITB Terkait Meme Prabowo-Jokowi
- Seorang Jemaah Asal Embarkasi Solo Sakit dan Dirawat di RSUD Amri Tambunan Deli Serdang
- Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
- Microsoft Larang Pekerjanya Gunakan DeepSeek, Ini Alasannya
- Libur Panjang Waisak: Ruas Tol Jagorawi Berlakukan Contraflow Hari Ini
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Material Vulkanik 700 Meter
- Mahasiswa Pengunggah Meme Tak Senonoh Bergambar Prabowo dan Jokowi, Polri: Proses Hukum Sudah Sesuai Prosedur
Advertisement