Advertisement

Ekonom: Nadiem Makarim dan Erick Thohir Pantas Jadi Menteri

Ropesta Sitorus
Selasa, 22 Oktober 2019 - 04:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Ekonom: Nadiem Makarim dan Erick Thohir Pantas Jadi Menteri Erick Thohir memberikan keterangan pers seusai wawancara calon menteri di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10/2019) - Bisnis/Amanda Kusuma Wardhani

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Kalangan ekonom memberikan sambutan positif atas munculnya sejumlah tokoh muda dalam bursa calon menteri yang akan masuk dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo  Jilid II. 

“Setiap menteri di bidang ekonomi diharapkan melakukan terobosan untuk meningkatkan peran kementeriannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Bahkan menteri-menteri nonekonomi juga diharapkan berperan mendukung menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi,” kata Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah kepada Bisnis, Senin (21/10/2019).

Advertisement

Secara khusus, dua nama calon menteri dari kalangan pelaku usaha yakni Nadiem Makarim dan Erick Thohir yang hari ini telah dipanggil Jokowi, kata Piter, membawa harapan akan adanya terobosan dalam bidang ekonomi.

Meskipun keduanya masih terbilang muda, baik Nadiem maupun Erick Thohir dinilai telah mampu menunjukkan prestasi dan teruji kapasitasnya. Lewat bisnisnya masing-masing, keduanya ikut menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian.

Erick yang lahir pada 30 Mei 1970 (49 tahun) dan Nadiem yang lahir pada 4 Juli 1984 (35 tahun) dianggap sangat pantas untuk menjadi menteri.

“Nadiem dan Erick Thohir walaupun masih muda sudah punya prestasi melakukan terobosan. Gojek adalah wujud terobosan itu, sementara Erick Thohir ekspansi bisnisnya serta penyelenggaraan Asian Games adalah bukti kemampuan terobosannya. Kalau mereka tidak pantas, lalu siapa yang pantas?” katanya.

Walau begitu, calon menteri maupun wakil menteri yang berlatar belakang pengusaha tersebut diperkirakan akan mendapat tantangan yang patut diantisipasi, terutama dari sisi budaya kerja.

“Khusus untuk Nadiem yang latar belakangnya swasta, tantangannya saya kira terkait budaya kerja. Pada tahap awal, akan sulit beradaptasi dengan birokrasi, apalagi untuk mengubahnya,” ujar Piter.

https://www.youtube.com/watch?v=bDFOOQzNQhk&t=46s

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Produksi Ikan Tangkapan dan Budi Daya di Gunungkidul Hanya Naik Tipis

Gunungkidul
| Selasa, 19 Maret 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement