Advertisement
Soal Garuda vs Sriwijaya, Garuda: Opsi Akuisisi Saham Terbuka

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Seiring dengan permasalahan yang sedang dihadapi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan PT Sriwijaya Air, pihak Garuda menyebut masih membuka peluang untuk mengakuisisi saham Sriwijaya.
VP Corporate Secretary M. Ikhsan Rosan mengatakan bahwa perseroan masih membuka peluang kepada Sriwijaya Air untuk menawarkan pelunasan utang melalui penjualan sahamnya.
Advertisement
“Untuk opsi saham ke Sriwijaya itu masih terbuka,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (2/10/2019).
Dia menjelaskan bahwa opsi untuk mengakuisisi kepemilikan Sriwijaya Air telah lama muncul sejak kerja sama manajemen (KSM) dilakukan kedua belah pihak pada November 2018.
Namun, hingga saat ini, Ikhsan menyebut belum ada pendekatan lebih lanjut dari pihak Sriwijaya Air. Menurutnya, setelah perseroan melakukan kesepakatan untuk melanjutkan kembali KSM, saat ini perseroan masih fokus untuk membahas tataran operasionalnya.
“Akuisisi dulu juga opsi kami, tapi kan harus ada kesepakatan kedua belah pihak, dulu memang ada opsi kami untuk akuisisi,” tegasnya.
Dalam laporan sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo menyebut melalui KSM yang diteken, diharapkan Sriwijaya Air mampu membayar secara rutin sejumlah kewajibannya.
Untuk tahap awal, dia mengatakan KSO dilakukan untuk memastikan pemenuhan kewajiban berjalan dengan lancar. Namun, kerja sama tersebut dapat dikembangkan ke depannya termasuk melalui skema akuisisi Garuda Indonesia terhadap Sriwijaya Air.
“Tidak menutup kemungkinan [akuisisi]. Nanti lihat kondisi ke depan sambil dilakukan kajian,” jelasnya.
Hingga September 2019, Sriwijaya Air telah mencicil pemabayaran utang sebesar Rp465 miliar. Berdasarkan laporan keuangan semester I/2019 emiten berkode saham GIAA tersebut dilaporkan bahwa Sriwijaya Air masih memiliki utang sebesar US$118,79 juta atau sekitar Rp1,6 triliun.
Dengan dilanjutkannya kembali KSM antara kedua belah pihak, Sriwijaya Air diharapkan dapat kembali beroperasi sehingga maskapai tersebut dapat melanjutkan pencicilan utangnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara mengatakan bahwa Garuda Indonesia Group melalui PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. dapat kembali memberikan layanan pesawat milik Sriwijaya Air.
Dengan demikian, Sriwijaya Air dapat beroperasi secara normal dengan bertahap. Dia mengatakan bahwa Sriwijaya Air dapat beroperasi dengan normal dalam waktu 2 bulan ke depan. Dia mengungkapkan bahwa saat ini, Sriwijaya Air memiliki 12 unit pesawat dari 30 unit pesawat yang siap beroperasi.
"Sekarang yang sudah dioperasikan 12. Bertahap kami akan tambah terus. Nanti kamk update terus ke market," ungkapnya.
Ramdani Ardali Adang yang sebelumnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Teknik Sriwijaya Air, setelah KSM kembali berjalan kini didapuk sebagai Tim Penyehatan Sriwijaya Air.
Dia mengatakan bahwa akan menjamin faktor seluruh faktor keamanan pada Sriwijaya Air dan Nam Air, sehingga armada pesawat perseroan dapat dinyatakan laik beroperasi kembali.
“Saya hanya satu bulan ke depan untuk menjamin faktor safety-nya Sriwijaya dan Nam kembali aman untuk penumpang. Mulai tadi malam 00.00 WIB, kami sudah kontrol semua, orang cukup, tools cukup, sudah sesuai proses ke arah proses yang bagus,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (2/10/2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement