Advertisement
Trump Singgung China Habis-habisan saat Pidato PBB

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepertinya punya kesempatan emas untuk 'mencolek' China dalam saat berpidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ia mengulangi keluhan tentang praktik perdagangan yang dilakukan pemerintahan Presiden Xi Jinping. Komentarnya itu disampaikan hanya beberapa pekan sebelum tim perunding dari kedua belah pihak dijadwalkan bertemu di Washington.
Advertisement
Setelah menegaskan untuk segera mencapai kesepakatan perdagangan dengan Inggris pascaberpisah dari Uni Eropa (Brexit), Trump memaparkan keluhannya yang panjang soal China.
“China tidak hanya menolak untuk mengadopsi reformasi yang dijanjikan, tetapi juga menerapkan model ekonomi yang bergantung pada hambatan pasar yang masif, subsidi negara yang besar, manipulasi mata uang, dumping produk, transfer teknologi paksa, serta pencurian kekayaan intelektual dan rahasia dagang dalam skala besar,” ujar Trump pada Selasa (24/9/2019).
Trump melanjutkan pidatonya dengan mempertahankan pengenaan tarifnya dan menegaskan bahwa ia tidak akan menerima "kesepakatan yang buruk”.
Tak cuma soal hubungan AS-China, Trump kemudian menyinggung soal kerusuhan di Hong Kong, yang menempatkan tanggung jawab kepada Presiden Xi Jinping untuk menemukan solusi damai.
“Bagaimana China memilih untuk menangani situasi itu akan mengatakan banyak tentang perannya di dunia di masa depan. Kita semua mengandalkan Presiden Xi sebagai pemimpin yang hebat,” lanjut Trump, seperti dilansir dari Bloomberg.
Menjelang perundingan perdagangan yang direncanakan berlangsung bulan depan, China telah menargetkan petani-petani Amerika sebagai pembalasannya atas tarif AS, dengan memangkas pembelian kedelai dan komoditas lainnya.
Menanggapi langkah China tersebut, Trump telah memberikan bailout bagi para petani yang sejauh ini berjumlah sekitar US$28 miliar.
Perdagangan hanyalah salah satu bidang dalam pidato Trump, dimana ia menjabarkan kebijakan-kebijakan "First America".
Pidato Trump juga tampak membanggakan tentang AS, keluhan tentang lawan-lawannya, serta peringatan terhadap migrasi yang tidak terkendali dan media sosial yang tidak diatur.
Dia mendesak negara-negara lain untuk mempertahankan perbatasan mereka dan menolak penghapusan identitas nasionalis.
"Masa depan bukan milik globalis, masa depan milik patriot,” tegas Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com/Bloomberg
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Pemkab Bantul Gelontorkan Rp1 Miliar untuk Perkuat Koperasi Desa Merah Putih
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
- Putusan MK Soal Pemisahan Waktu Pemilu dan Pilkada, Mendagri Bakal Ajak Rapat Sejumlah Kementerian
- Sidang Tuntutan untuk Hasto Kristiyanto Dijadwalkan Kamis 3 Juli 2025
- Jemaah Haji Meninggal Dunia Mencapai 418 Orang, Kemenkes Sebut Perlu Ada Pengetatan
- PMI Asal Kediri Meninggal Setelah Lakukan Aksi Bunuh Diri di Korea Selatan
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
- Hujan Lebat, 21 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Kebanjiran
Advertisement
Advertisement