Advertisement
Mafia Beras Raup Rp9 Miliar Per Bulan dengan Mengoplos Beras untuk Rakyat Miskin

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas menyatakan oknum atau mafia penyalur beras Bulog program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dapat meraup keuntungan hingga Rp9 miliar per bulan dari hasil mengoplos beras.
Buwas membeberkan hasil penemuannya dari berbagai modus kejahatan yang dilakukan para penyalur beras BPNT. Salah satunya adalah dengan mengoplos atau mengganti beras premium menjadi beras medium.
Advertisement
"Kalau setiap bulan kita rata-rata dari penyalur, mereka sudah dapat keuntungan Rp9 miliar lebih. Saudara-saudara kita penerima BPNT harusnya terima 10 kilogram ini disunat hanya terima tujuh kilogram," kata Buwas, Senin (23/9/2019).
Buwas menyebutkan, bahwa setelah ditelusuri di lapangan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima bantuan tersebut tidak pernah mendapatkan beras premium, melainkan beras medium dengan harga Rp7.500 per kilogram.
Akibatnya, mereka mendapatkan jatah beras lebih sedikit, yakni maksimal hanya tujuh kilogram, dari yang seharusnya bisa 10 kilogram dengan beras kualitas medium.
Buwas memperkirakan kerugian akibat praktik penipuan oleh oknum penyalur beras BPNT mencapai Rp30.000 per keluarga. Ada pun besaran BPNT yang ditetapkan sebesar Rp110.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) per bulan.
Selain itu, modus kejahatan juga dilakukan dengan menukar beras Bulog dengan beras lain yang kualitasnya lebih rendah ke dalam kantung bermerek Bulog. Buwas menduga bahwa karung berlogo Bulog diperjualbelikan secara bebas di situs online dengan harga Rp 1.000 per karung.
"Banyak penjualan karung beras di online. Ini pemalsuan sesegera mungkin arus ditangani karena pasti berkolaborasi dengan sindikat, mau pesan 1.000, 5.000 karung, pasti dapat, segera, cepat," kata Buwas.
Menurut dia, kejahatan pemalsuan beras ini tidak hanya merugikan masyarakat penerima BPNT, tetapi juga sebuah tindakan memiftnah kinerja negara melalui Bulog.
Di sisi lain, Pemerintah telah menganggarkan Rp 17 triliun sampai Rp20 triliun per hari untuk kegiatan BPNT. Untuk proses selanjutnya, Buwas masih menunggu penyidikan dan pernyataan resmi dari Satgas Pangan di bawah Bareskrim Mabes Polri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 Orang Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Minta Maaf dan Janji Berikan Santunan Rp150 juta per Keluarga
- Rangkaian Kegiatan Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Ricuh, 3 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut
- Ada Tambang Ilegal di IKN, Menteri ESDM Serahkan Kasus kepada Penegak Hukum
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah dan Bawang Merah Turun
- Cegah Praktik Pungli dan ODOL, Kemenhub Bangun Sistem Elektronik
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
- Ini Cara Bedakan Beras Oplosan, Medium dan Premium Versi Bapanas
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Puluhan Tersangka Sindikat Judi Online Jaringan China dan Kamboja Ditangkap Bareskrim Polri
- Sampaikan Dupik, Hasto Kritiyanto Tuding KPK Melakukan Rekayasa Hukum
Advertisement
Advertisement