Advertisement
Tetap Bertahan, Toko Ini Setengah Abad Jual Layang-Layang

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Banyak permainan tradisional yang mulai menghilang pada era digital seperti saat ini. Namun dari sekian banyak permainan tradisional yang menghilang, ada beberapa yang masih bertahan atau kerap dimainkan anak-anak generasi milenial, salah satunya layang-layang.
Layang-layang memang masih menunjukkan eksistensi di tengah banyaknya permainan modern yang tersaji di Internet maupun gawai. Anak-anak dari generasi milenial masih banyak yang memainkan terutama saat musim panas atau kemarau. Nah, di Semarang ada satu toko mainan yang masih menjual layang-layang. Bahkan sudah hampir 50 tahun atau setengah abad toko yang terletak di Jl. M.T. Haryono No. 530, Sarirejo, itu menjaga eksistensinya dalam menjual layang-layang berikut pernak-perniknya.
Advertisement
Toko mainan itu tak lain adalah Toko Maganol. Toko yang saat ini dikelola generasi kedua itu sudah menjual layang-layang sejak 1970-an silam. "Ini [toko] warisan dari kakek. Dulu awal jualan tahun 1970-an. Awalnya dulu malah enggak jualan layang-layang. Karena, enggak laris akhirnya ganti jual layang-layang sampai sekarang," ujar pemilik Toko Maganol, Fanny Setyawati, saat dijumpai wartawan beberapa waktu lalu.
Fanny mengaku saat ini tokonya masih sering disambangi pembeli. Tidak hanya anak-anak, pembelinya juga berasal dari dari kalangan orang dewasa. "Masih banyak yang mencari [layang-layang]. Anak-anak juga masih banyak yang memainkan. Bahkan orang dewasa juga masih beli di sini," tutur Fanny.
Layang-layang yang dijual di Toko Maganol memang sangat beranekaragam. Tak hanya layang-layang jenis bujur sangkar, di toko ini juga dijual layang-layang hias berbahan kain. Harga layang-layang pun beranekaragam, mulai Rp500-Rp200.000.
"Kalau layang-layang hias ada yang berbentuk kupu-kupu , burung cendrawasih, dan lain-lain. Gambarnya juga macam-macam, seperti Batman, Kuda poni, dan lain-lain," ujar Fanny.
Selain layanG-layang, Toko Maganol juga menjual aneka senar atau benang layang. Harganya pun bervariasi, mulai Rp1000 hingga ratusan ribu rupiah tergantung kualitas, merek, dan panjangnya. "Kita senar paling murah Rp1.500. Yang paling dicari merek Hiu dan Pinokio. Jadi kalau ada anak yang datang ke sini bawa Rp2.000, dia sudah bisa mainan layangan," kelakar Fanny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gara-gara Utang Rp12.000, Satu Keluarga Terlibat Keributan hingga Terjadi Aksi Penganiayaan, Begini Ceritanya
- Prabowo Targetkan Seluruh Desa Dialiri Listrik dalam 4 Tahun
- Iran Eksekusi Mati 3 Orang Mata-Mata Israel
- Keluarga Minta Jenazah Juliana Marins Diotopsi Agar Tahu Kapan Kematiannya
- Jenazah Juliana Marins, Pendaki asal Brasil Diotopsi di Mataram
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Nusron Wahid Larang Alih Fungsi Lahan Pertanian Jadi Pemukiman
- Tak Hanya Jadi Provinsi dengan Kemiskinan Tertinggi, Jawa Barat Juga Punya Akun Judi Online Terbanyak
- Jenazah Juliana Marins, Pendaki asal Brasil Diotopsi di Mataram
- Keluarga Minta Jenazah Juliana Marins Diotopsi Agar Tahu Kapan Kematiannya
- Iran Eksekusi Mati 3 Orang Mata-Mata Israel
- Penjelasan DJP Kemenkeu Terkait Pungutan Pajak Pedagang Niaga Elektronik
- Pakar Otomotif Menyebut Truk Odol Banyak Menimbulkan Masalah
Advertisement
Advertisement