Advertisement
Pemerintah Serahkah 19.000 Hektare Lahan untuk Warga di Kalimantan
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kedua kiri) dan Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasutin (kedua kanan), menyalami warga penerima sertifikat Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) di Hutan Lindung Digulis, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (5/9 - 2019).ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah menyerahkan tanah kepada masyarakat Kalimantan seluas 19.499,75 Hektare untuk 760 Penerima dan 3.223 Kepala Keluarga (KK).
“Ini adalah proses kita untuk mendistribusi lahan dan memberikan kepastian hukum. Ini bukan hanya untuk yang memiliki lahan gede-gede, tapi untuk rakyat yang memiliki lahan kecil-kecil juga kita berikan. Nanti lahannya juga harus produktif, jangan dianggurkan,” ujar Presiden Joko Widodo, Kamis (5/9/2019) di Pontianak.
Adapun rincian dari penyerahan tanah hasil tanah obyek reforma agraria (TORA) yang bersumber dari kawasan hutan dan hutan adat di Kalimantan antara lain 1 Surat Keputusan (SK) TORA Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan (PPTKH) di 1 kabupaten, Provinsi Kalimantan Barat seluas 410 untuk 61 hektare, 510 penerima; 6 SK TORA PPTKH di 6 kabupaten, Provinsi Kalimantan Selatan seluas 2.034,16 hektar untuk 200 Penerima; dan 2 SK TORA PPTKH di 2 kabupaten, Provinsi Kalimantan Tengah seluas 14.940,51 hektar dengan 50 penerima.
Lebih lanjut, juga diserahkan 1 SK TORA di 1 kabupaten, Provinsi Kalimantan Timur dari Addendum PT Acacia Andalan Utama seluas 469,47 hektar kepada 176 KK serta 5 SK hutan adat di 2 kabupaten, Provinsi Kalimantan Barat, seluas 1.645 hektar kepada 3.047 KK.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan segera menerbitkan sertifikat hak milik (SHM) tanah paling lambat dalam waktu 3 bulan melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Untuk lahan garapan, sawah, dan tambak, pemberian sertifikat diikuti dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis klaster.
“Dengan sistem klaster, lahan dikelola secara berkelompok dengan satu jenis komoditas unggulan tertentu, diberi bantuan pendampingan, jaminan off-taker, bantuan modal usaha, dan infrastruktur yang dibutuhkan. Kita berharap usaha tani tersebut akan lebih menguntungkan,” ujar Darmin.
Melalui kebijakan ini, pemerintah terus mengupayakan untuk menyelesaikan masalah ketimpangan kepemilikan tanah serta menyelesaikan konflik agraria.
Hingga saat ini, pemerintah telah menyelesaikan penyediaan TORA dari kawasan hutan seluas lebih kurang 2,6 juta hektar atau 63% dari target yang yang telah dicanangkan seluas 4,1 juta hektar.
TORA yang dimaksud terdiri dari alokasi TORA dari 20% pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan seluas 429.358 hektar, HPK tidak produktif seluas 938.878 hektar, program pencadangan pencetakan sawah baru seluas 39.229 hektar, fasos fasum, lahan garapan, sawah dan tambak, serta pertanian lahan kering yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat seluas 984.963 hektar, dan pemukiman transmigrasi seluas 264.579 hektar.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Joni 15 Tahun Jadi Honorer, Kini Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Vin Diesel Umumkan Peran Khusus Cristiano Ronaldo di Fast & Furious
- Taylor Swift Bagikan Bonus Rp3,2 Triliun untuk Kru Eras Tour
- Jembatan Darurat Sriharjo Diharap Pulihkan Ekonomi UMKM
- Defender V8 Klasik Kini Bisa Di-upgrade Ala Defender Octa
- Ikasi DIY Kirim 15 Atlet Pelajar ke Banyuwangi Open Championship
- Indonesia Kokoh di Posisi Kedua Klasemen Medali SEA Games 2025
- Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Kota Sabang Malam Hari Ini
Advertisement
Advertisement




