Advertisement
Menham Harus Punya Visi Jauh ke Depan
Prajurit TNI AU menembakkan rudal ke udara saat uji coba perdana senjata baru Denhanud 472 Paskhas, di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7). Dalam kegiatan tersebut dilakukan uji coba terhadap senjata baru jenis rudal chiron buatan Korea Selatan dan meriam oerlikon skyshield buatan Swiss. - ANTARA/Abriawan Abhe
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Beberapa sosok kandidat calon menteri mulai bermunculan untuk mengisi kabinet Joko Widodo jilid II. Presiden Joko Widodo sendiri memastikan bahwa susunan kabinetnya akan terdiri dari kader partai politik dan kalangan profesional.
Meski banyak bermunculan nama-nama dari kalangan milenial, Presiden juga diharapkan dapat tetap memilih sosok yang berpengalaman di bidangnya. Salah satu posisi yang cukup krusial dalam periode kedua kabinet kerja Jokowi-Ma’ruf Amin adalah Menteri Pertahanan.
Advertisement
Pembina Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Wibisono mengatakan saat ini konsep Perang Modern mulai nyata. Artinya, permasalahan keamanan di Indonesia bukan lagi hanya sekadar perang fisik tetapi juga perang ideologi yang disebarkan melalui perkembangan teknologi.
Konsep mengenai Perang Modern sebagai konsep penyadaran bangsa ini pernah digagasnya melalui penerbitan buku berjudul Bangsa Indonesia Terjebak Perang Modern di tahun 2004 yang ditulis bersama Menteri Pertahanan Jendral Ryamizard Ryacudu dan Pendiri Universitas Pertahanan Letjen Prof Syarifudin Tippe.
BACA JUGA
Menurutnya, untuk menghadapi Perang Modern tersebut dibutuhkan sosok calon menteri “new leader” sebagai Jenderal Pemikir yang memiliki visi jauh ke depan. Berangkat dari latar belakang yang sama dengan Ryamizard sebagai orang yang memahami konsep Perang Modern, Wibisono menilai bahwa Syarifudin Tippe cocok menjadi Menhan
“Saya pernah bekerjasama dengan kedua Jenderal ini dalam mewujudkan konsep “Perang Modern”. Kedua Jendral ini satu visi dan satu pemikiran dalam Platform Pertahanan dan Keamanan Nasional sehingga saya menilai Tippe merupakan sosok yang cakap dan memenuhi syarat sebagai Menhan,” jelas Wibisono, Rabu (22/8/2019).
Syrarifudin Tippe atau yang akrab disapa Bang Tippe ini merupakan jendral purnawirawan bergelar “Profesor Pertahanan” yang telah menghasilkan beberapa “legacy” selama dalam karier militernya. Lulusan Akabri tahun 75 ini merupakan Pendiri Unhan (Universitas Pertahanan) dan Rektor pertama di Unhan, serta pernah menjabat sebagai Komandan Seskoad
Tippe sendiri bukanlah sosok yang asing di tubuh TNI. Dia dianggap mampu menciptakan kondisi yang kondusif di Aceh ketika menjabat Danrem 012/Teuku Umar, 1999-2001. Selain itu, sebagai Pendiri Universitas Pertahanan, Tippe memiliki karir akademis yang cemerlang.
Baginya Unhan merupakan titik cair secara intelektual antara sipil militer. “Sebelumnya militer dengan sipil di Indonesia selalu bertemu di jalan saat mahasiswa demonstrasi. Kemudian Unhan mencoba untuk secara akademik mensinergikan sipil militer,” jelas pria kelahiran Sinjai, Sulawesi Selasatan 7 Juni 1953 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul, Sabtu 13 Desember 2025
- Rekayasa Lalin Kotabaru Diputuskan Akhir Pekan, Ini Agendanya
- Jadwal DAMRI ke Bandara YIA, Sabtu 13 Desember 2025
- Xiaomi Rilis HyperOS 3 Berbasis Android 15 ke Banyak Perangkat
- Indra Sjafri Akui Bertanggung Jawab atas Gagalnya Timnas U-23
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo, Sabtu 13 Desember 2025
- Disney Investasikan US$1 Miliar ke OpenAI, Ini Detailnya
Advertisement
Advertisement





