Advertisement

Promo November

Ada Lebah dalam Simbol PKB, Ini Penjelasan Muhaimin Iskandar

Newswire
Kamis, 22 Agustus 2019 - 01:47 WIB
Nina Atmasari
Ada Lebah dalam Simbol PKB, Ini Penjelasan Muhaimin Iskandar Presiden Joko Widodo berpidato saat Muktamar V PKB di Bali, Selasa (20/8/2019). Muktamar itu mengangkat tema melayani ibu pertiwi. - Antara/Akbar Nugroho Gumay

Advertisement

Harianjogja.com, BANDUNG – Ada yang baru di simbol Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kini, ada gambar lebah di atasnya. Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar menjelaskan lebah sebagai simbol atau logo dari PKB sesuai dengan surat An-Nahl Ayat 68, yang dijelaskan dalam sambutannya di hadapan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin dan juga ribuan peserta Muktamar PKB VI.

"Nah kenapa lebah, karena kita punya komitmen untuk tidak pernah hinggap di tempat-tempat yang tidak baik, tidak pernah makan kecuali makan makanan yang baik dan tidak akan pernah produksi kecuali berproduksi hal-hal yang baik dan bermanfaat untuk rakyat masyarakat dan bangsa," kata Muhaimin di Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8/2019).

Advertisement

Muhaimin mengatakan, rumah lebah memiliki manfaat dan berkah bagi seluruh umat manusia. Di balik sosok lebah ini juga adanya kekuatan yang tidak perlu diperlihatkan tetapi dapat mengejutkan.

"Yang benar, sejak dari Bali ini kelihatan hasilnya menggetarkan dunia, dan ini juga menunjukkan satu komitmen bahwa berjamaahlah, bahwa bergerombolan, bahwa berorganisasilah dalam satu kesatuan dan kebersamaan. Jangan bercerai berai kalau ada yang melepas satu biasanya tidak lama kemudian mati karena meninggalkan barisan," katanya saat mengisi sambutan dalam agenda penutupan Muktamar.

Ia juga menambahkan, di dalam lebah ada pemimpin yang biasanya disebut Ratu Lebah, untuk itu Muhaimin menyebutkan yang dapat disebut Ratu Lebah ialah organisasi perempuan bangsa sebagai ratu lebah secara internal.

Namun, menurutnya, jika lebih internal lagi Ratu lebahnya adalah Kyai Ma'aruf Amin, hal ini dikarenakan sosok Ma'ruf Amin memiliki pengalaman yang panjang hingga reformasi mencetuskan dan merintis partai ini.

"Kalau lebih internal lagi, ratu lebahnya adalah Kyai Ma'aruf Amin, karena beliau punya pengalaman panjang, sejak merintis, ada cerita luar biasa, dalam setiap era Nahdhatul Ulama. Jadi begitu reformasi beliau yang pertama mencetuskan dan merintis partai ini," jelas Muhaimin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kampanye Terakhir Harda-Danang sapa Pendukungnya dengan Senam Sleman Sehat

Sleman
| Minggu, 24 November 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement