Advertisement
Fadli Zon Usul Sejarah Indonesia Ditulis Ulang. Ini Alasannya ...
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2019). - Bisnis/Lalu Rahadian
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sejarah Indonesia perlu ditulis ulang terutama setelah melihat dan mencermati kajian-kajian tentang Indonesia. Usulan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon.
Menurutnya, Indonesia tidak pernah dijajah selama 350 tahun oleh Belanda sehingga pemahaman itu perlu diluruskan untuk generasi mendatang.
Advertisement
Hal itu disampaikan Fadli saat menghadiri bedah buku Indonesia Tidak Pernah Dijajah karya Batara R Hutagalung.
Lewat buku itu, katanya Batara berani ingin meluruskan sejarah dan fakta-fakta yang selama ini dipercayai oleh Bangsa Indonesia dan juga dunia bahwa Indonesia pernah dijajah Belanda selama 350 tahun.
BACA JUGA
"Buku 'Indonesia Tidak Pernah Dijajah' sangat tepat diluncurkan setelah perayaan HUT RI ke-74. Sehingga dapat mengingatkan masyarakat pada sejarah, apakah benar Indonesia terjajah. Karena yang dijajah waktu itu adalah kesultanan-kesultanan, belum menjadi Indonesia. Kalaupun kita dijajah jangan-jangan sekarang kita dijajah," ujarnya dikutip dari keterangan resmi DPR, Rabu (21/8/2019).
Fadli mengakui mengenal Batara sejak 20 tahun lalu. Batara punya fokus pada sejarah Indonesia dan terus memperjuangkan utang kehormatan Belanda sebagai Ketua Umum Komite Utang Kehormatan Belanda (KUB), karena Belanda memiliki banyak utang atas pelanggaran-pelanggaran HAM yang dilakukan di masa lampau.
Bahkan, sampai saat ini, Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia secara de jure, yakni 17 Agustus 1945. Belanda hanya mengakui secara de facto.
“Dan meski sudah puluhan tahun berlalu, hal ini menjadi PR [pekerjaan rumah] untuk terus diperjuangkan,” imbuhnya.
Fadli percaya bahwa buku ini lahir secara organik dari penelitian Batara, karena seorang sejarawan sejati tidak hanya membaca buku intelektual mainstream, tetapi juga harus mengasah pisaunya sendiri untuk benar-benar menguak sejarah.
“Pak Batara juga seorang sejarawan yang aktif. Bukan tipe yang berdiri di menara gading. Dia mengungkapkan bagaimana perjalanan bangsa menentukan positioning kita lewat sejarah,” katanya.
Peluncuran itu pun dihadiri oleh sejarahwan senio Taufik Abdulah, Makarin Wibison, dan Guru Besar Universitas Hasanuddin Makassar Marthen Napang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Joni 15 Tahun Jadi Honorer, Kini Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dortmund Ditahan Freiburg 1-1, Bellingham Kartu Merah
- Polisi Tangkap Debt Collector Aniaya Pengendara di Depok
- KSPN Malioboro-Parangtritis Beroperasi Senin, Tarif Rp12.000
- Jadwal KRL Solo-Jogja Senin 15 Desember 2025, Tarif Rp8.000
- DAMRI Layani Rute Bandara YIA ke Kota Jogja dan Sleman
- Penalti Kane Selamatkan Bayern dari Kekalahan Lawan Mainz
- Inter Tekuk Genoa 2-1, Nerazzurri Puncaki Liga Italia
Advertisement
Advertisement




