Advertisement

Dampak Asap, Jam Belajar di Pontianak Dimundurkan

Newswire
Senin, 12 Agustus 2019 - 08:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Dampak Asap, Jam Belajar di Pontianak Dimundurkan Ilustrasi. /Bisnis-Bisnis - Paulus Tandi Bone

Advertisement

Harianjogja.com, PONTIANAK - Dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat Pemerintah Kota Pontianak berencana memundurkan jam belajar tanpa meliburkan aktivitas belajar di kota tersebut.

"Kami akan memantau terus perkembangan kondisi udara, sebab kondisi asap masih belum stabil antara pagi, siang dan malam," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin (12/8/2019).

Advertisement

Ia menjelaskan, pihaknya akan melihat dulu, kalau seandainya pada pagi hari kondisi asap sangat pekat, mungkin jam belajar akan dimundurkan tanpa meliburkan siswa sehingga aktivitas belajar mengajar tetap berjalan.

Pihaknya juga akan mengurangi jam belajar siswa di sekolah bila kondisi udara masih diselimuti asap. Namun apabila kualitas udara sudah masuk kategori sangat tidak sehat, maka aktivitas belajar mengajar siswa di sekolah akan diliburkan.

"Harapan kita mudah-mudahan tidak berdampak pada aktivitas pendidikan karena sangat merugikan kita semua," ujarnya.

Menurut dia sebagian besar kabut asap yang menyelimuti udara di Kota Pontianak berasal dari daerah sekitar atau dari luar wilayah Kota Pontianak.

Pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak menyebutkan kebakaran lahan di Kota Pontianak hanya terjadi di beberapa titik dan tidak besar.

"Kebakaran lahan yang terjadi itu pun sudah dilakukan pemadaman. Sebagian besar asap ini kiriman dari daerah lain, harapan kita tidak ada kebakaran lahan lagi," katanya.

"Saya mengimbau kepada warga Kota Pontianak untuk mengurangi aktivitas di luar rumah karena kondisi udara yang masih diselimuti asap tersebut," tambahnya.

Ia juga mengingatkan agar setiap warha yang beraktivitas di luar untuk mengenakan masker.

Selain itu, Edi Rusdi Kamtono juga meminta warga menghemat penggunaan air bersih lantaran kadar garam Sungai Kapuas sudah berada di atas ambang batas, yakni 600 miligram per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kabupaten Sleman Prioritaskan Pembangunan Pertanian

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement