Advertisement
Pendemo Rusak Gedung Gojek Semarang, Pengamat Imbau Demonstrasi Gunakan Akal Sehat
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Demonstrasi ratusan pengemudi taksi online Gocar yang berlangsung ricuh pada Rabu (7/8/2019) di depan Kantor Gojek Semarang dinilai akan mempersulit terjadinya kesepakatan antara kedua pihak. Pasalnya, ketika proses negosiasi berjalan emosional, kesepakatan akan sulit dicapai.
Hal tersebut disampaikan oleh pengamat ekonomi Ardito Bhinadi. Menurutnya, mitra (pengemudi) harus menggunakan akal sehat yang ditempuh dengan komunikasi yang baik. Sehingga kemitraan kedua belah pihak dapat terjaga.
Advertisement
“Jadi gejolak itu wajar ketika apa yang selama ini dinikmati menjadi hilang. Hanya saja di dalam proses negosiasi untuk mencapai win win solution, kedua pihak harus sama-sama menggunakan akal sehat bisa ditempuh dengan komunikasi yang baik, sehingga dapat tetap terjaga antara kepentingan kedua pihak. Tapi ketika kemudian salah satu atau bahkan kedua pihak melibatkan emosional yang tinggi atau cenderung tidak kondusif maka akan semakin jauh dari titik kesepakatan,” kata Ardito, Rabu.
Menurut Ardito hak pendapatan driver itu sebenarnya sudah dirangkum dalam PM118, sedangkan terkait bonus atau insentif banyak variabel yang menentukan, dan sebetulnya merupakan hak dari aplikator itu sendiri.
Gojek menurutnya sudah baik dalam mengkomunikasikan hal ini, karena gojek memiliki wadah kopdar sebagai sarana komunikasi dua arah antara mitra dan Gojek. Namun Ardito menekankan selain sosialisasi terkait insentif, Gojek juga turut serta memberikan tips dan trik agar mitranya tetap mendapatkan pendapatan yang berkelanjutan. Aplikator juga harus menekankan bahwa kebijakan pemerintah ini memiliki peluang pendapatan yang lebih besar.
“Jadi perlu dikomunikasikan lagi dengan baik sehingga bukan semata-mata bahwa ini sudah kebijakan pemerintah, sehingga ada perubahan yang memaksa kami mengadakan penggantian insentif ataupun bonus. Sosialisasikan bahwa ada perubahan strategi, kalau dulu kejar bonus dan insentif sekarang kejar pendapatan permanen. Termasuk cara mengambil pesanan agar pendapatan tidak turun. Enggak lagi bergantung kepada bonus dan insentif yang besarannya tidak bisa kita lakukan di dalam kendali kita, tapi dalam kendali otoritas aplikator,” katanya..
VP Corporate Affairs Gojek, Michael Say mengatakan aksi yang dilakukan oleh beberapa driver online ini tidak sesuai dengan prinsip kemitraan Gojek. Ia menilai sikap yang dilakaukan beberapa orang tersebut telah melukai hubungan baik yang sudah dibangun selama bermitra.
Selain itu, Michael berkomentar bahwa selama ini Gojek selalu menanggapi aspirasi mitra driver yang masuk. Masukan-masukan tersebut dinilai Michael dapat menjadikan Gojek sebagai layanan transportasi online yang lebih baik. Michael sangat menyayangkan tindakan anarkistis yang dilakukan oleh beberapa oknum di depan Kantor Gojek Semarang.
“Dalam aksi sebelumnya pun, secara intensif kami melakukan komunikasi, demo tidak perlu dilakukan apalagi hingga mengganggu ketertiban umum. Kami selalu terbuka terhadap aspirasi mitra dan telah memiliki wadah resmi yang kami lakukan secara berkala dengan mitra kami sehingga tanpa aksi atau demo pun seluruh aspirasi mitra dapat disampaikan dan dapat kami realisasikan,” ujarnya.
Potensi Pendapatan Lain
Dalam kesempatan ini, Ardito juga menyampaikan driver tak perlu khawatir berlebihan. Sebab, dengan skema baru tersebut ada potensi pendapatan lain yang bisa didapat, yaitu tips dari konsumen. Tips akan didapat manakala driver melayani penumpang dengan baik.
“Menjadi driver yang profesional, memiliki sikap dan perilaku yang baik akan membuka pintu-pintu rezeki, di antaranya ya lewat tips. Nilai total tips yang diberikan konsumen pada driver ini diduga mencapai miliaran rupiah,” ujarnya.
Menurutnya, driver juga masih memiliki kesempatan meningkatkan pendapatan. Apalagi skema baru yang dirilis Gojek sudah mengacu sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku.
“Saya pikir dengan adanya kebijakan pemerintah ini, sebuah keniscayaan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh provesi apapun, termasuk driver ojek online. Karena perubahan itu pasti ada. Yang kemudian perlu dilakukan adalah dengan adanya perubahan tarif, dengan tarif yang lebih mahal dan dengan jarak yang sama dia akan memperoleh pendapatan yang lebih besar. Tapi disisi lain bonus-bonus yang selama ini diberikan aplikator akan berkurang karena penyesuaian dengan aturan pemerintah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
Advertisement
Advertisement