Advertisement
Situs Mantingan Magelang Diduga Tempat Penyucian Diri Sebelum Ziarah
Petugas BPCB Jateng membersihakan batu yang merupakan bagian saluran air di Candi Petirtaan Mantingan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. - ANTARA/Heru Suyitno
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG-- Pengkaji Cagar Budaya, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Muhammad Junawan menyatakan temuan situs di Desa Mantingan, Salam, Kabupaten Magelang, setelah dilakukan ekskavasi dalam beberapa hari ini menunjukkan bahwa bangunan tersebut merupakan candi petirtaan.
"Saat ini telah kita temukan dua sudut dari struktur yang kita telusuri yaitu sudut sisi timur dan barat yang mengindikasikan bahwa ini merupakan bangunan candi petirtaan dengan tipe leter U," kata Junawan di Magelang, Jumat (2/8/2019).
Advertisement
Ia menuturkan candi petirtaan ini digunakan untuk fungsi ziarah, penyucian diri sebelum memasuki ke suatu bangunan suci.
Ia mengatakan candi petirtaan di lahan yang akan dibangun kolam ikan koi ini memiliki ukuran 22,5 meter.
BACA JUGA
"Petirtaan dengan tipe leter U yang kita temukan ini paling besar di Jateng karena beberapa candi petirtaan yang kita temukan rata-rata berukuran sekitar 4-6 meter," katanya.
Ia menyampaikan dari hasil rekonstruksi yang dilakukan sudah berhasil menemukan komponen-komponen batu yang kira-kira sembilan lapis dengan ketinggian lebih dari 2,5 meter dengan ornamen pahatan yang detail dan kualitas batu yang baik serta ukiran-ukiran yang baik juga.
"Candi petirtaan ini dialiri air, peziarah menyucikan diri di pancuran-pancuran, di sini juga ditemukan saluran air dua macam, yakni saluran air yang autlet dan inlet, jadi keluar masuknya air itu sudah ada jenis-jenis saluran air yang kita temukan seperti itu, jadi ada saluran air yang memang masuk dan dikeluarkan lewat pancuran," katanya.
Ia mengatakan pembuatan candi petirtaan ini belum diketahui tahun berapa, karena belum menemukan bukti-buktinya.
"Kita melakukan pendekatan dengan pertanggalan relatif, yaitu dengan profil candinya sesuai dengan pada masa klasik pertengahan, perkiraan tahun 800-950-an jadi sekitar abad ke-9," katanya.
Ia menuturkan tempat petirtaan yang selama ini ditemukan berupa situs agama Hindu dan juga kebiasaan-kebiasaan agama Hindu juga ada tentang ziarah ke sumber air suci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
Advertisement
SIM Keliling Bantul Sabtu 20 Desember 2025, Ini Jadwal Akhir Pekan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri ATR/BPN Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah
- Menteri Nusron Tekankan Meritokrasi Pengembangan SDM di ATR BPN
- Bupati Harda Sebut Kasus Korupsi Bandwidth Turunkan Skor SPI Sleman
- Jadwal DAMRI Bandara YIA ke Jogja Jumat 19 Desember
- Cuaca DIY Jumat, BMKG Waspadai Hujan Sejumlah Wilayah
- DIES NATALIS UGM: Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan
- Jadwal SIM Keliling DIY Jumat 19 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




