Advertisement

263 Jemaah Calon Haji Sakit dan 7 Meninggal Dunia

Newswire
Jum'at, 19 Juli 2019 - 12:07 WIB
Sunartono
263 Jemaah Calon Haji Sakit dan 7 Meninggal Dunia Jamaah haji melakukan shalat Jumat di Masjidil Haram dibawah suhu lebih dari 40 derajat celcius di Mekkah, Arab Saudi, Jumat (12/7/2019). Jamaah mulai berdatangan dari berbagai negara untuk melaksanakan ibadah Haji 1440 Hijriah. - ANTARA FOTO/Hanni Sofia

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Kementerian Kesehatan menyebutkan berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan hingga 17 Juli 2019 tercatat 263 calon haji Indonesia sakit dan mendapatkan pelayanan kesehatan, sedangkan tujuh orang meninggal dunia.

Kementerian Kesehatan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan calon haji yang wafat itu, yaitu lima orang di RS Arab Saudi dan dua orang dalam perjalanan ke Arab Saudi. Jika dibandingkan dengan data tahun lalu pada pelaksanaan opersaional haji hari ke-11, jumlah kematian tahun ini masih di bawah tahun lalu yang mencapai 13 orang.

Advertisement

Calon haji yang sakit berjumlah 263 orang itu, sebagian besar menjalani rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah dan lainnya di RS Arab Saudi.

Siskohatkes dibangun untuk mengelola semua data kesehatan yang berkaitan dengan jamaah haji dan layanan kesehatan yang diberikan. Data status kesehatan jamaah haji sudah di-"input" sejak proses pemeriksaan kesehatan tahap pertama di Tanah Air untuk penentuan kategori risiko tinggi kesehatan.

Pendataan jamaah juga terus dilakukan selama mereka melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi, bahkan terus dipantau hingga sekembalinya ke Indonesia. "Fungsinya untuk menampung semua data layanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Arab Saudi yang datanya mulai diambil dari waktu di Indonesia hingga nanti pulang ke Indonesia lagi," kata penanggung jawab Siskohatkes Daker Madinah T.B. Margono.

Di samping pendataan, Siskohatkes juga memantau riwayat kesehatan jamaah haji. Data-data yang sudah dimasukkan dari Tanah Air dapat dimanfaatkan siapa pun, khususnya tenaga kesehatan ketika ingin memberikan layanan kepada jamaah, baik di kloter maupun fasilitas kesehatan seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Dengan mengetahui riwayat penyakit pasien, tenaga kesehatan dapat mendiagnosis penyakit dengan tepat dan memberikan layanan sesuai kebutuhan. Informasi yang tersedia dalam Siskohatkes tidak hanya tentang jamaah haji, tetapi tersedia pula informasi mengenai layanan kesehatan yang diberikan. Ada data-data jumlah jamaah haji yang tengah dilayani di fasilitas kesehatan, baik rawat jalan, rawat inap, dirujuk ke fasilitas kesehatan lain, dan data jumlah kematian.

Data itu diperoleh dari layanan pada KKHI Madinah dan Makkah, Rumah Sakit Arab Saudi, tim kesehatan bergerak di bandara dan Tim Gerak Cepat yang memberikan layanan kedaruratan di lapangan. Data lain yang di-"input" dan dilaporkan ialah kunjungan atau visitasi Tim Kesehatan Haji Indonesia di kloter atau di KKHI.

Semenjak 2018, Siskohatkes terhubung dengan Kartu Kesehatan Jamaah Haji (KKJH). Pada KKJH terdapat akses data dan informasi melalui pemindaian kode batang dan kode QR. Dengan aplikasi Siskohatkes yang terpasang di perangkat telepon seluler, tenaga kesehatan dapat mengakses data-data kesehatan yang terintegrasi dengan Siskohat milik Kemenag. Hal itu menjadi suatu inovasi yang membantu para penggunanya untuk memonitor jamaah haji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 29 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari

Jogja
| Minggu, 29 Desember 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal

Wisata
| Rabu, 25 Desember 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement