Advertisement
BNPB Terjunkan 1.512 Personel Tiap Provinsi untuk Antisipasi Kebakaran

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan1.512 personel gabungan di tiap provinsi untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, upaya pencegahan akan selalu dimaksimalkan dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Advertisement
"Setiap provinsi mendapatkan alokasi sekitar 1512 personel gabungan. Mereka ini nanti melakukan sosialisasi tentang pentingnya upaya pencegahan karena dari data-data yang berhasil dikumpulkan, sebagian besar atau 99% kebakaran hutan dan lahan ini karena manusia," katanya di Kantor Presiden, Senin (15/7/2019).
Dia menyebutkan personel gabungan tersebut berasal dari sejumlah latar belakang mulai dari TNI, Polri, unsur relawan, akademisi, ulama, dan para tokoh di daerah.
Selain itu, Doni menyebutkan setiap personel yang terlibat dalam satuan tugas tersebut akan mendapatkan insentif sebesar Rp145.000. Mereka, tambahnya, bakal bekerja sama dengan tokoh-tokoh yang ada di desa sehingga diharapkan dapat sekaligus melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar.
Khusus untuk penanganan kasus karhutla, dia menjamin ketegasan dari aparat penegak hukum di tiap daerah.
"Dalam berbagai kesempatan saya telah bicara dengan para kapolda, agar proses penegakan hukum ini betul-betul dilakukan semaksimal mungkin. Karena kalau tidak, tidak ada efek jera dan kita lihat bahwa kepolisian di daerah sudah bekerja dengan sangat baik, mengingat sekarang ini sudah ada 16 kasus yang diproses," tekannya.
Hingga saat ini, Doni menyebut sudah ada lima provinsi yang dinyatakan berstatus darurat yakni Provinsi Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati menyatakan ada potensi karhutla di sejumlah wilayah akibat musim kemarau berkepanjangan yang mencapai puncaknya pada Agustus-September tahun ini.
"Jadi masih ada potensi karhutla juga masih cukup luas puncaknya, sekarang aja masih ada potensi. Sekarang sudah ada potensi juga, sudah ada yang terbakar misal Aceh, Riau," tekannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Putusan MK Pisahkan Pemilu dan Pilkada, PDIP Kota Jogja Soroti Substansi Demokrasi
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
- Baru Sesaat Bebas dari Lapas, Mantan Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait Pencucian Uang
Advertisement
Advertisement