Advertisement
Syukuran Pertemuan Jokowi-Prabowo, Golkar Jabar Khitan 206 Anak
Minggu, 14 Juli 2019 - 14:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kenduri yang digelar Partai Golkar Jabar - Bisnis/Wisnu Wage Pamungkas
Advertisement
Harianjogja.com,BANDUNG--Ketua DPD Golkar Jawa barat Dedi Mulyadi menggelar kenduri setelah ada pertemuan antara Prabowo dan Jokowi.
Menurut Dedi, momen pertemuan tersebut merupakan hal yang harus diapresiasi dan disyukuri karena telah selesainya kegiatan politik indonesia yang cukup menegangkan.
"Momen pertemuan pak Jokowi dan pak Prabowo harus disyukuri, bahkan puncaknya saya gelar kenduri dengan kegiatan ngaruat diri empat dalang dan khitananan sebanyak 206 anak," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Minggu (14/7/2019).
Menurutnya dengan momen pertemuan Prabowo dan Jokowi juga membuat banyak orang bahagia serta sedikit orang yang kecewa.
Apalagi dengan momen pertemuan tersebut, bisa menurunkan ketegangan politik di Indonesia
"Buat bahagia banyak orang karena kita melepaskan diri dari ketegangan politik yang baru berakhir,kalaupun yang Kecewa mungkin bisa jadi juga orang yang tidak menyukai bangsa ini tenteram, aman dan damai serta merah putih nya berkibar dengan sempurna," katanya.
Dedi pun mengatakan adanya dampak positif bagi masyarakat, diantaranya ketentraman bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ada ketentraman para pelaku ekonomi, masyarakat secara umum.
"Karena orang Indonesia itu senang damai, tentram walaupun misalnya di media sosial ada yang kecewa, hal itu cukup biasa terpenting dampaknya sangat baik buat Indonesia," ungkapnya.
Adapun ramainya terkait posisi partai politik, Dedi menegaskan bahwa oposisi atau bukan tidak harus dipermasalahkan karena hal yang biasa, yang terpenting momen pertemuan tersebut menjelaskan baik Prabowo maupun Jokowi tidak bermusuhan bahkan keduanya bersahabat.
Sehingga sudah tidak ada lagi istilah Cebong maupun Kampret dalam berkehidupan bernegara dan berbangsa.
"Yang paling penting pak Prabowo dan pak Jokowi itu tidak ada permusuhan. Keduanya bersahabat kemudian andaikata berbeda faham, pandangan karena itu adalah faktor politik dimana kedua-duanya harus mencari simpati kepada para pemilih. Tidak ada lagi cebong kampret, yang ada garuda Indonesia pancasila," tegas Dedi.
Adapun makna digelarnya syukuran, Dedi memfilosofikannya dalam sebuah kegaiatan seni Gotong Singa dan gelaran 4 dalang Wayang Golek yaitu dalang Dadan sunandar sunarya, dalang Wawan Dede Amung,dalang Apep Hudaya dan dalang Yudhistira Manunggaling Hurip
Hal tersebut memiliki nilai arti filosofis bahwa sudah saatnya seluruh elemen bangsa indonesia secara bersama - sama membangun bangsa.
"Kegiatan seni, gotong singa yang mencerminkan bahwa bangsa ini harus di gotong secara bersama-sama. Kemudian nanti pagelaran empat dalang sesungguhnya adalah sebuah peristiwa budaya dimana hari ini ada pertemuan antara pak jokowi dengan pak prabowo," jelas Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
- Diduga Menganiaya Anggota KKB, 13 Prajurit Ditahan
- Banjir Demak, Selat Muria Dipastikan Tidak Akan Muncul Lagi
Advertisement
Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
Jogja
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:17 WIB
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB
Advertisement
Berita Populer
- The Alana Hotel Malang Siapkan Paket Khusus Libur Lebaran 2024
- Bidik Perampasan Aset Rafael Alun di Simprug, KPK Ajukan Kasasi
- Bantuan Beras Akan Dilanjutkan hingga Akhir Tahun, Presiden Jokowi: Tapi Saya Enggak Janji
- Mudik Lebaran 2024, Batas Kecepatan Melewati Tol Jogja-Solo 40 Km per Jam
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- Terseret Kasus Pencucian Uang, KPK Cegah Windy Idol ke Luar Negeri
- SBY Mengaku Menitipkan Sesuatu kepada Prabowo Subianto
Advertisement
Advertisement