Advertisement
Sejumlah Kasus Hoaks soal Pilpres di Jawa Barat Kini Mandek di Polisi, Termasuk Ustaz Rahmat Baequni

Advertisement
Harianjogja.com, BANDUNG - Sejumlah kasus hoaks terkait Pilpres 2019 yang ditangani kepolisian Jawa Barat kini mandek.
Polda Jawa Barat menangani tiga kasus hoaks terkait Pilpres 2019. Namun, dari tiga kasus tersebut, hingga saat ini belum ada satu kasus pun yang siap dilimpahkan ke kejaksaan.
Advertisement
Ketiga pelaku hoaks dilakukan penangguhan penahanannya. Mereka diantaranya berinisial DS, Solatun Dulah Sayuti dan Rahmat Baequni.
"Sejauh ini belum tentunya nanti akan ada perkembangan dari penyidik terkait dengan berkas perkara tentunya akan di pelajari oleh pihak kejaksaan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (10/7/2019).
Namun, Truno memastikan proses hukum tiga pelaku hoax itu tetap berlanjut. Dia menjelaskan, walaupun ditangguhkan penahanannya, penyidik terus bekerja untuk melengkapi ketiga berkas agar segera di limpahkan ke kejaksaan.
"Tentu ada batas waktunya, nanti ada dievaluasi," katanya.
Sekadar mengingat, tiga pelaku hoaks sudah ditetapkan tersangka. Pertaman, DS yang keseharian berprofesi sebagai dokter diamankan polisi terkait informasi hoax soal polisi tembak anak 14 tahun hingga tewas saat aksi 22 Mei di Jakarta. DS diamankan di Bandung.
Kemudian Solatun Dulah Sayuti, seorang pria yang berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan swasta di Kota Bandung, diamankan polisi lantaran mengunggah kalimat bernada ujaran kebencian dan provokasi terkait aksi people power di media sosial Facebook.
Terakhir Ustadz Rahmat Baequni, diamankan polisi dan ditetapkan sebagai tersangka atas penyebaran berita hoaks anggota KPPS meninggal diracun. Video ceramah Rahmat soal anggota KPPS ini menyebar di media sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
- Langgar Hukum Internasional, Indonesia Kecam Serangan ke Iran
Advertisement
Advertisement