Advertisement
Andre Rosiade Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi di Bulan Juli, Ini yang Akan Dibahas
Peserta pemilihan presiden 2019 Joko Widodo (kanan), dan Prabowo Subianto, bersalaman di sela-sela pengambilan nomor urut di Komisi Pemilihan Umum Jakarta, Jumat (21/9/2019). - Bisnis/Dwi Prasetya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Politikus Gerindra Andre Rosiade menuturkan pertemuan antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan dilangsungkan pada bulan Juli 2019. Apa poin utama yang akan dibahas keduanya jika bertemu?
Andre mengatakan selain untuk menurunkan tensi politik usai gelaran Pilpres dan putusan Mahkamah Kontitusi, ternyata ada pembicaraan khusus yang akan dibawa Prabowo saat menemui Jokowi nanti.
Advertisement
"Pak Prabowo akan bicara ada ratusan pendukung kami yang masih bermasalah. Ada yang ditahan, ada yang masih bolak balik dipanggil polisi, lalu ulama-ulama juga ada yang bermasalah," kata Andre di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019).
Andre menuturkan, selama pelaksanaan Pemilu 2019 tercatat beberapa pendukung Prabowo - Sandiaga terjerat kasus hukum hingga ditetapkan tersangka dan harus mendekam di jeruji besi.
BACA JUGA
Terkait hal itu, bukan tidak mungkin nantinya Prabowo akan mengupayakan para pendukungnya dibebaskan melalui pertemuan dengan Jokowi.
"Mereka datang memohon ke Pak Prabowo untuk melepaskan keluarga, suami, orang tuanya yang ditahan. Ini PR (pekerjaan rumah) Pak Prabowo, ini tanggung jawab yang akan dilakukan Pak Prabowo. Jadi Pak Prabowo akan berjuang untuk membantu semaksimal mungkin para pendukungnya yang sedang ada bermasalah itu," tutur Andre.
Ihwal pembicaraan Prabowo bersama Jokowi terkait hal tersebut apakah akan berujung pada permintaan penangguhan penahanan, Andre hanya berharap jika semuanya dapat diselesaikan dengan pendekatan politik.
"Ya tentu kita berharap dalam politik ini pihak pemerintah tidak melakukan pendekatan keamanan tapi bagaimana masalah itu bisa diselesaikan dengan pendektan politik," ujar Andre.
"Tidak semua masalah harus diselesaikan dengan pendekatan keamanan kecuali memang ada unsur pidananya. Kalau memang tidak ada unsur pidananya, harapan kita tentu dengan pendekatan politik ini yang akan dibicarakan," tandasnya.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
- Percepatan Papua, Prabowo Ancam Pecat Pejabat Bermasalah
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Modus Aplikasi Jodoh, Motor Korban Digelapkan di Parangtritis
- Telkom Gandeng CCSI Garap Kabel Laut Gresik-Makassar-Takisung
- Upah Minimum 2025: Pemerintah Perbesar Porsi Buruh
- FIFA Anulir Tiga Laga Timnas Malaysia Akibat Naturalisasi
- Libur Nataru, 14 Puskesmas Rawat Inap Sleman Siaga 24 Jam
- Cegah TPPO, Imigrasi Jateng Tolak 322 Paspor Sepanjang 2025
- Konflik Memanas, Thailand Tekan Kamboja Lakukan Gencatan
Advertisement
Advertisement






