Advertisement

Polisi Hong Kong Tembakkan Gas Air Mata di Gedung Parlemen

John Andhi Oktaveri
Selasa, 02 Juli 2019 - 09:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Polisi Hong Kong Tembakkan Gas Air Mata di Gedung Parlemen Pengunjuk rasa yang menggunakan payung mencoba masuk ke gedung Dewan Legislatif Hong Kong, Senin (1/7/2019). Unjuk rasa besar-besaran kembali terjadi di kota pelabuhan itu pada hari peringatan 20 tahun penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China. - Reuters/Tyrone Siu

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Setelah ribuan pengunjuk rasa menduduki dan menggeledah bangunan gedung parlemen, polisi Hong Kong menembakkan gas air mata menjelang subuh hari ini. Hal itu dilakukan sebelum mereka menguasai kembali gedung tersebut. 

Insiden itu belum pernah terjadi pada hari peringatan penyerahan wilayah itu dari Inggris ke China yang dilakukan setiap tahun.

Advertisement

Presiden AS Donald Trump mengatakan para demonstran mencari demokrasi dan sayangnya, beberapa pemerintah tidak menginginkan demokrasi merujuk pada Beijing.

Salah satu pusat keuangan dunia itu diguncang oleh tiga minggu demonstrasi besar yang dipicu oleh rencana pengesahan RUU ekstradisi yang tidak populer dan memungkinkan ekstradisi ke daratan China.

Para pengunjuk rasa bertopeng dan topi kuning sebelumnya  masuk ke gedung legislatif setelah berjam-jam bentrokan dengan polisi seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (2/7/2019).

Mereka menggeledah bangunan, mencoret dindingnya dengan grafiti anti-pemerintah. Bahkan seorang pengunjuk rasa berusaha untuk menutupi lambang Hong Kong dengan bendera kolonial Inggris.

Polisi telah memperingatkan tentang tindakan keras yang akan diambil dan tepat setelah tengah malam petugas bergerak dari beberapa arah. Tembakan gas air mata dan serangan tongkat ketika tak terhindarkan. Asap terlihat menyebar ke seluruh kota.

Pada sebuah konferensi pers menjelan subuh hari ini, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengutuk penyerbuan gedung legislatif. Dia  menggabarkan tindakan itu memilukan dan mengejutkan.

Berbicara di samping Lam, kepala polisi Stephen Lo mengatakan: "Tindakan kekerasan para pemrotes telah jauh melampaui garis ekspresi tuntutan damai.
Sejumlah besar aktivis demokrasi sebelumnya menggelar pawai menyerukan agar Lam mundur untuk mengembalikan kebebasan berekspresi di wilayah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan

Kulonprogo
| Kamis, 18 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement