Advertisement
Menteri Dibayangi Korupsi, Jokowi Perlu Reshuffle Kabinet demi Efektivitas Kerja

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Wacana perombakan kabinet jelang akhir periode pemerintahan Jokowi-JK, santer terdengar akibat adanya menteri yang dibayangi kasus korupsi.
Beberapa menteri yang berpotensi kena masalah meliputi Menpora Imam Nahrawi terkait kasus dugaan suap dana hibah KONI, Menag Lukman Hakim Saifuddin terkait kasus dugaan jual beli jabatan di lingkungan Kemenag yang melibatkan partainya, serta Mendag Enggartiasto Lukita terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi anggota Komisi VI DPR Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso.
Peneliti Politik Senior LIPI Syamsuddin Haris berpendapat bahwa menteri yang terganjal kasus hukum memang harus segera dirombak agar efektivitas kerja pemerintah terjaga, sesingkat apapun waktunya menjabat.
"Reshuffle kabinet di sisa 5 sampai 6 bulan masa jabatan presiden bisa saja terjadi jika ada anggota kabinet terlibat korupsi atau tersandung kasus hukum. Toh, itu hak presiden, tidak ada yang bisa menghalanginya," ungkap Haris kepada Bisnis, Jumat (3/5/2019).
Sebelumnya, wacana perombakan kabinet telah santer terdengar sejak pertemuan Presiden Joko Widodo dengan jubir dan petinggi TKN Jokowi-Ma'ruf di Rumah Heritage Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2019) malam.
Selepas pertemuan tersebut, Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto memang mengakui bahwa mereka membahas persoalan kabinet. Tetapi, Hasto hanya menyebut bahwa pembahasan hanya seputar ide-ide penambahan atau penyederhanaan kementerian/lembaga, bukan nama-nama orang.
Sebab itulah, salah satu jubir TKN yang ikut dalam pertemuan tersebut, yakni politisi NasDem Irma Suryani Chaniago justru menyarankan agar tidak ada reshuffle kabinet di periode yang singkat ini.
"Itu hak prerogatif presiden sih, ya. Tapi menurut hemat saya, sekalian saja nanti saat pembentukan kabinet baru Jokowi - KH Ma'ruf Amin, karena waktunya sudah tinggal 5 bulan kurang lebih," ungkap Irma kepada Bisnis, Jumat (3/5/2019).
Sementara dalam pertemuan tersebut, turut hadir selain Hasto dan Irma, yaitu Adian Napitupulu (PDIP), Lodewijk Freidrich Paulus (Golkar), Abdul Kadir Karding (PKB), Johny G Plate (NasDem), Verry Surya Hendrawan (PKPI), Lukman Edy (PKB), Arya Sinulingga (Perindo), Ade Irfan Pulungan, Deddy Sitorus, hingga Andi Widjajanto.
Kini, tinggal Presiden Jokowi sendiri yang bisa menentukan ada-tidaknya perombakan kabinet jelang akhir masa pemerintahannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sebab, beberapa dari nama-nama di atas telah santer dibawa netizen ke ranah sosial media atas potensi mereka menduduki posisi menteri Jokowi. Walaupun, ada pula nama di luar koalisi, seperti Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement

Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah Antisipasi Kenaikan Harga Pokok
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 100 Ribu WNI di AS Belum Lapor ke Kedutaan
- Mahmoud Abbas Desak Internasional Bertanggungjawab Atas Kejahatan Israel
- Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
- Guru Besar UMY: Dukungan Prabowo ke Qatar Bagian Diplomasi RI
- 8.018 SPPG Sudah Beroperasi, Serapan Anggaran Rp15,7 Miliar
- BNPB: Sistem Hujan Disempurnakan Jadi Peringatan Dini Banjir
- BNPB Ingatkan Banjir Bali Bisa Terulang
Advertisement
Advertisement