Advertisement
Golkar Minta Pemerintah Segera Evaluasi Pemilu Serentak
Seorang pemilih mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda telah menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2019. - Reuters/Edgar Su
Advertisement
Harianjogja.com, BANDUNG – Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mendesak pemerintah mengevaluasi penyelenggaraan pemilu serentak.
Dedi mengatakan usulan evaluasi tersebut berangkat dari sejumlah persoalan yang muncul di lapangan saat Pemilu 2019 digelar. Paling mencolok adalah banyaknya kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia pada 17 April kemarin.
Advertisement
“Banyaknya petugas KPPS yang meninggal membutuhkan penyikapan yang serius dari pemerintah. Setelah proses Pemilu selesai ini harus dievaluasi segera pemerintah,” katanya di Bandung, Jumat (19/4/2019).
Kasus meninggal dunia KPPS dinilai Dedi potret dari proses Pemilu 2019 yang melelahkan semua pihak. Terutama saat proses pemungutan suara yang menggabungkan pemilihan presiden, DPR hingga DPRD tingkat kabupaten. “Ini pemilu paling melelahkan, memakan waktu dari pagi hingga malam,” ujarnya.
Menurutnya sejak proses pemilihan hingga penghitungan suara, banyak tempat pemungutan suara (TPS) baru menuntaskan sampai dini hari bahkan pagi hari. Belum jika terjadi pencoblosan ulang hingga penghitungan ulang.
Tak hanya KPPS, pemilu serentak tersebut menurutnya melahirkan banyak tekanan psikologis pada para calon legislatif yang iuga menjadi tim sukses kampanye presiden. “Tekanan psikologisnya jadi beragam, harus ngurus Pilpres terus legislatif. Konsentrasi bisa terpecah,” kata Dedi.
Hal lain yang harus menjadi bahan evaluasi adalah durasi kampanye yang terlalu panjang. Pemilu 2019, menurut Dedi, menyebabkan masalah psikologis sosial yang begitu berat. “Pemilu harus dibuat serileks mungkin bagi seluruh pihak,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bencana Banjir Sumatera Memburuk, Pakar Desak Evaluasi Total
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Banjir Sragen Rendam 93 Rumah, 102 Keluarga Terdampak
- China Gelar Latihan Maritim Terbesar, Lebih 100 Kapal Dikerahkan
- iPhone Air Kehilangan Nilai Tercepat, Disebut Produk Gagal
- Bupati Pimpin Bersih Kali Pancuran, Ingatkan Mitigasi Bencana
- Warung Kelontong di Bantul Hangus, Satu Pegawai Luka Bakar
- Menhut Akan Cabut 20 Izin PBPH Seluas 750 Ribu Hektare
- Polda Metro Selidiki Dugaan Kasus Perzinahan Inara Rusli
Advertisement
Advertisement




