Advertisement

Berani Kejar dan Tabrak Pelaku Begal, Wanita Driver Ojol Diapresiasi

Newswire
Selasa, 09 April 2019 - 03:47 WIB
Sunartono
Berani Kejar dan Tabrak Pelaku Begal, Wanita Driver Ojol Diapresiasi Ilustrasi perampokan. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Ajeng Hendrarthi, seorang pengemudi GoJek mendapat apresiasi dari rekan-rekan seprofesinya. Perempuan 21 tahun itu selamat dari aksi pembegalan yang terjadi di depan Gedung Wisma Tugu, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019) lalu.

Meski Ajeng selamat, penumpangnya yang bernama Ria Nurhayati, 22, harus meregang nyawa usai terjatuh dari sepeda motor. "Kami salut, dia berani ngejar pelakunya. Meski dia perempuan, tapi dia berani," ujar salah satu driver Gojek, Babe Bewok Saat konfrensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).

Advertisement

Babe Bewok juga menyampaikan rasa prihatin atas insiden tersebut. Khususnya penumpang Ajeng meninggal dunia di lokasoi kejadian. "Saya membawahi komunitas wanita khusus Go-Jek perempuan yang ada se-Jabodetabek. Saya pribadi khususnya mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak kepolisian cepat responsnya menangkap pelaku," kata Babe Bewok.

Ia menerangkan, pihaknya sering kali memantau para pengemudi wanita yang kerap mengambil orderan di malam hari. Pasalnya, tingkat kerawanan pun sangat tinggi.

"Saya di sini memantau teman-teman wanita khususnya perempuan itu karena sangat rawan," ujar Babe Bewok.

Diberitakan sebelumnya, kejadian itu bermula saat Ria dibonceng Ajeng Hendrarthi, 21, yang tak lain adalah driver GoJek. Menurut Argo, saat itu, Ajeng mendapat orderan dari Ria yang hendak pulang ke kawasan Kuningan.

Saat itulah dua begal memepet motor mereka saat melintas di fly over Menteng. Ria saat itu, tengah memegang ponsel genggamnya.

Kemudian pelaku Muhammad Siddiq Abandika (MSA) yang mengemudikan sepeda motornya langsung memepet motor Ajeng dan Ria. Tanpa basa-basi, Hauzan Rafi Rachmad (HRR) langsung merampas ponsel genggam itu dan kabur.

Saat itu, Hauzan dan Muhammad Siddiq sempat bertukar posisi berboncengan. Keduanya berganti posisi tepat di Gedung KPK usai dikejar korban Ajeng dan Ria.

"Karena merasa aman dari kejaran korban, para pelaku bertukar posisi pembonceng dan yang dibonceng tepatnya di depan Gedung KPK," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono

Tak menyerah, kedua korban terus mengejar para pelaku dan berhasil mengejarnya. Namun, pelaku malah kembali menggondol tas milik Ria. Sesampainya di depan Wisma Tugu, Ajeng langsung menabrakkan sepeda motor ke arah motor para pelaku. Pelaku dan korban pun akhirnya terjatuh.

"Korban Ria Nurhayati terjatuh dengan kepala terbentur trotoar, korban Ajeng Hendrarthi terjatuh dan mengalami luka-luka, tersangka HRR juga terjatuh dengan kepala terbentur trotoar dan tersangka MSA terjatuh dan mengalami luka-luka," jelasnya.

Ria dan tersangka Hauzan pun meregang nyawa di lokasi kejadian. Sementara, Ajeng pun dilarikan menuju Rumah Sakit Pelni untuk mendapatkan perawatan. Sementara Muhammad Siddiq menyusul tewas setelah ditembak mati karena berusaha kabur ketika akan dibekuk polisi pada Sabtu (6/4/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement